Tak Terduga, Rusia dan Ukraina Melakukan Pertukaran Tahanan

Tak Terduga, Rusia dan Ukraina Melakukan Pertukaran Tahanan

Pedomanrakyat.com, Turki – Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tahanan perang secara tidak terduga pada Rabu, 21 September 2022.

Hampir 300 orang, termasuk 10 WNA dan komandan yang memimpin pasukan pertahanan Ukraina di Mariupol awal tahun ini, dibebaskan.

Jumlah itu adalah yang terbesar sejak perang Ukraina dimulai.

Di antara WNA yang dibebaskan adalah dua warga negara Inggris dan satu warga negara Maroko, yang pada Juni 2022 dijatuhi hukuman mati setelah ditangkap dalam pertempuran untuk membela kubu Ukraina.

Rusia juga membebaskan tiga warga Inggris lainnya, dua orang Amerika, seorang warga Kroasia, dan satu warga negara Swedia.

Rusia total telah membebaskan 215 warga negara Ukraina yang ditawannya setelah pertempuran berkepanjangan di kota pelabuhan Mariupol awal tahun ini.

Seorang pejabat senior di Kyiv, pada Rabu, 21 September 2022 mengatakan di antara mereka yang dibebaskan adalah sejumlah komandan militer.

Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak mengatakan tahanan dari warga Ukraina yang dibebaskan termasuk komandan dan wakil komandan batalion Azov yang melakukan banyak pertempuran.

Langkah ini diluar dugaan, lantaran Moskow menggambarkan Azov sebagai Nazi, dan akan ada pengadilan untuknya, meskipun Ukraina membantah hal itu.

Menurut lembaga penyiar publik Suspline, pertukaran tawanan perang itu terjadi di dekat kota Chernihiv, Ukraina utara.

Waktu dan besarnya pertukaran tawanan perang itu mengejutkan, mengingat Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengumumkan mobilisasi pasukan parsial pertama sejak Perang Dunia II. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pertukaran, yang melibatkan bantuan dari Turki dan Arab Saudi telah dipersiapkan cukup lama dan melibatkan tawar-menawar yang intens. Di bawah ketentuan kesepakatan, 215 warga Ukraina dibebaskan.

Sebagai imbalannya, Kyiv juga telah membebaskan 55 tahanan Rusia, termasuk Viktor Medvedchuk, pemimpin partai pro-Rusia terlarang yang menghadapi tuduhan makar.

“Ini jelas merupakan kemenangan bagi negara kita, bagi seluruh masyarakat kita. Yang terpenting, 215 keluarga dapat melihat orang yang mereka cintai aman dan berada di rumah,” kata Zelenskiy dalam sebuah pidato video.

Zelenskiy berterima kasih kepada Presiden Turki Tayyip Erdogan atas bantuannya. Dia mengatakan lima komandan senior Ukraina akan tetap berada di Turki sampai akhir perang. Peran Arab Saudi juga dilibatkan dalam pembebasan 10 tawanan perang asing yang ditangkap oleh Rusia di Ukraina setelah melakukan mediasi dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Berita Terkait
Baca Juga