Terduga Teroris di Makassar Merupakan Jaringan ISIS, Terlibat Pengiriman Dana Bom Bunuh Diri Gereja di Filipina
Pedoman Rakyat, Makassar – Rizaldi dan Sanjai dua terduga teroris ditembak mati usai disebut melawan aparat saat akan dilakukan penangkapan di Perumahan Vila Mutira Biru, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, sekitar pukul 06.00 Wita, Rabu (6/1).
Dua terduga teroris tewas tertembak usai melawan aparat saat hendak diamankan di vila mutiara biru, Bukurokeng, Biringkanaya Makassar pagi tadi, Rabu (6/1).
Keduanya diduga kuat merupakan jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) yang diketahui merupakan jaringan ISIS.
Hingga saat ini setidaknya telah ada 20 teroris di Makassar telah diamankan. Meski identitas 18 terduga teroris lainnya belum diungkap polisi. Untuk dua terduga teroris tewas tersebut diketahui berstatus mertua dan menantu yang menyatakan baiat kepada khialafah atau ISIS pada 2015 silam di pondok Pesantren Aridho pimpinan Ustads Basri yang meninggal di Nusakambangan dengan kasus teror.
Kemudian pada 2016 bersama keluarga hijrah atau bermaksud bergabung dengan organisasi ISIS di Syuriah. Namun dapat dibatalkan di Bandara Soekarno Hatta.
“Terduga teroris itu juga terlibat pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Solo di Filipina, ” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdysam saat ditemui di Perumahan Vila Mutiara Biru, Rabu (6/1/21).
Pimpinan tertinggi Polri wilayah Sulsel ini juga mengatakan, terduga teroris itu pada Oktober 2020, secara ruting melakukan latihan menembak dan naik gunung atau idhat.
Pada saat dilakukan penangkapan, kedua pelaku melakukan perlawanan dengan masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin PCP.
“Adapun yang diamankan, beberapa senjata tajam, busur panah, senjata PCP dan sejumlah dokumen, ” jelas Kapolda Sulsel. (dir)