Ternyata Buaya ‘Legendaris’ Berkalung Ban di Palu Sulteng Ditangkap Tili Warga Sragen, Ini Ceritanya
Pedomanrakyat.com, Palu – Buaya berkalung ban akhirnya bisa ditangkap, dan ban bekas yang ada di leher buaya berkalung ban akhirnya bisa dilepaskan setelah bertahun-tahun.
Sebelumnya, ban bekas yang melilit leher buaya berkalung ban sudah pernah ingin dilepas oleh sejumlah pihak antara laian ahli reptil Panji Petualang hingga Matt Wright asal Australia dari Discovery Chanel, namun tidak berhasil.
Namun diluar dugaan, Buaya berkalung ban akhirnya berhasil ditangkap oleh Tili (35), warga asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, di sekitar Jembatan Palu II, Jl I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Senin (7/2/2022) malam.
Tili mengatakan, sebelum menangkap buaya berkalung ban tersebut, ia terlebih dahulu menangkap anaknya. “Anaknya buaya ini saya tangkap di sana (tengah sungai, red) pakai perahu rakitan saya, Sudah 4 hari saya tangkap anaknya buaya ini,” kata Tili, dikutip dari TribunPalu.com, Selasa (8/2/2022).
Setelah menangkap anak buaya tersebut, kata Tili, ia lalu memasang umpan. Umpannya merpati, kadang ayam. “Kadang umpannya merpati, kadang ayam,” kata Hili, sambil memegang ban yang dilepas dari buaya.
Untuk menangkap buaya tersebut, Tili memasang umpan yang terikat tali ke sungai sekitar.
Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil.
Ternyata, usaha yang dilakukan Tili berhasil. Buaya berkalung ban itu ditangkap pada Senin malam. “Sempat lepas dua kali dari umpan, setelah magrib baru berhasil,” ujarnya.
Saat proses evakuasi, Tili dibantu warga sekitar. Ketika buaya berhasil ditarik ke darat, ia dengan sigap mengikat buaya itu.
Setelah buaya berhasil ditangkap, warga lantas berinisiatif untuk melepas ban yang melilit leher buaya tersebut. Mereka memotong ban dengan cara menggergaji.
“Saya memang mau menangkapnya karena kasihan. Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun,” ungkapnya.
Tili mengatakan, alasannya dirinya menangkap buaya berkalung ban karena tidak tega dan merasa kasihan.
“Ini kemauan saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini,” ujarnya.
Pakai biaya sendiri Tili mengatakan, untuk melakukan penangkapan buaya berkalung ban tersebut, ia memakai uang pribadi. Mulai dari membeli umpan seperti ayam, burung merpati, dan bebek untuk memancing buaya tersebut.
“Habis uang sekitar Rp 4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati,” ujarnya.