Trump Cabut Insentif Kendaraan Listrik, Bagaimana Nasib Hilirisasi Nikel RI?

Trump Cabut Insentif Kendaraan Listrik, Bagaimana Nasib Hilirisasi Nikel RI?

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Center of Economic and Law Studies (Celios) menyebut ada empat dampak kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira mengatakan dampak itu meliputi menurunnya permintaan mineral kritis untuk bahan baku baterai, berkurangnya minat investor asal AS, macetnya pembiayaan internasional, dan dominasi perusahaan asal China dalam hilirisasi nikel.

Bhima menjelaskan permintaan mineral kritis, seperti nikel, tembaga, timah, dan bauksit, akan menurun drastis. Hal ini berdampak pada penurunan harga bahan baku EV di pasar global.

“Saat ini harga referensi nikel di pasar internasional anjlok 3,7 persen year on year, kobalt turun 16,6 persen di periode yang sama. Diperkirakan dampak ke penurunan harga dalam dua bulan ke depan memicu perubahan rencana bisnis perusahaan EV di AS sehingga berisiko ke perubahan kontrak pasokan bahan baku,” katanya, Selasa (27/1/2025), seperti dilansir Antara.

Ia menambahkan peluang investasi perusahaan AS dalam pembangunan smelter nikel dan pabrik baterai di Indonesia semakin kecil.

Sebelumnya, kebijakan Inflation Reduction Act (IRA) membuka harapan adanya investor dari AS yang mampu membawa perubahan pada tata kelola hilirisasi tambang.

Berita Terkait
Baca Juga