Usulan NasDem Sulsel Diacungi Jempol di Seminar Nasional Soal Implementasi UU TPKS
Pedomanrakyat.com, Makassar – Perempuan Mahardika menggelar Seminar Nasional di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Jalan Andi Djemma No.130, Banta- Bantaeng, Kecamatan Rappocini, Jumat (15/7/2022).
Seminar nasional yang dilaksanakan Perempuan Mahardika mengangkat tema “Sinergi dan Penguatan Partisipasi Multi-Pihak dalam Mengawal Implementasi UU TPKS”.
Kegiatan ini dihadiri dari berbagai elemen masyarakat, mulai perwakilan lembaga dan instansi. Salah satunya dari Partai NasDem Sulawesi Selatan.
Di mana seminar nasional ini, Partai NasDem Sulsel mengutus Sekretaris bidang pemberdayaan perempuan dan anak, Wenni Tunggala.
Dalam kesempatan itu, Wenni Tunggala memberikan 6 (enam) point masukan pada seminar nasional yang dilaksanakan perempuan mahardika.
Pertama, meminta kepada semua pihak,terutama pemateri yg ada di Jakarta dan lembaga atau organisasi Pemberdayaan yang ada hadir untuk bersama-sama mendorong percepatan penggunan UU TPPKS ini di lingkup APH.
Kedua, meminta kepada pusat untuk membuat program pelatihan bagi penyidik dan lembaga pendamping; Ketiga, meminta kepada pusat,melalui acara seminar ini untuk mendorong penanganan yang seimbang di tingkat UPTD PPA .
Keempat, meminta kepada pemateri dari Bareskrim (ibu ceceu) untuk melakukan Pembenahan ilingkup penyidik polres, terkait pemahaman dengan tugas penyidik PPA; Kelima, meminta kepada panitia untuk membagikan materinya kepada para peserta.
“Terakhir keenam, meminta kepada kepada penyelenggara kegiatan ( HIVOS ) utk terus melakukan pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendampingan,” kata Wenni Tunggal.
Masukan dari Sekretaris bidang pemberdayaan perempuan dan anak NasDem sulsel ini, mendapat aplaus dan jempol dari peserta dan pemateri seminar tadi.
“Alhamdulillah, kehadiran dan masukan serta usulan dari perwakilan partai Nasdem Sulsel sangat diapresiasi oleh semua pemateri. Termasuk pemateri Zoom dari Jakarta ibu Ceceu (Bareskrim) Pak Ali Hasan (Asdep kementrian) dan 4 pemateri offline (ibu Mesy, ibu Tias,ibu Lusi dan ibu Ros),” tutupnya.