Wabup Suhartina Bohari Terima Kunjungan Australia Consulate General dan Rombongan Peserta Short Course Tentang Geopark
Pedomanrakyat.com, Maros– Wakil Bupati Maros Hj Suhartina Bohari didampingi General Manager Geopark Maros-Pangkep, Dedy Irfan Bachry menerima Kunjungan Australia Consulate General bertempat di Ruang Rapat Wabup, Rabu (18/01/2023).
General Manager Geopark Maros-Pangkep, Dedy Irfan Bachry mengungkapkan, kunjungan tersebut sebagai bagian dari Kegiatan Short Course yang dilaksanakan Konjen Consulate General yang ada di Makassar bekerjasama dengan Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
“kita patut berbangga sebab hal spesial ialah Kawasan Geopark Maros-Pangkep menjadi satu-satunya kawasan Geopark Indonesia yang mereka pilih sebagai objek lokasi Short Course” tutur Dedy.
Lebih lanjut ia menambahkan, Kawasan Geopark Maros-Pangkep menjadi model dimana mereka akan melihat bagaimana Pemerintah Maros-Pangkep dalam mengelola Geoparknya.
Peserta Short Course terdiri dari 40 orang dari seluruh Indonesia yang terpilih untuk mengikuti program ini. Usai diterima Wabup, peserta akan langsung berkunjung ke beberapa titik kawasan Geopark sepertti Bantimurung, Leang-Leang dan Rammang-Rammang.
Bronwyn Robbins, Konsul Jenderal Australia di Makassar mengaku senang atas sambutan hangat Wakil Bupati Maros. Dia juga menyinggung beberapa kantor Australia Consulate General seperti yang ada di Bali, Jakarta, Surabaya dan Makassar yang dipimpin oleh figur perempuan, menurutnya, Maros memiliki sosok Wakil Bupati yang hebat, enerjik dan berwawasan. Dia menilai, sosok Wabup Hj Suhartina Bohari telah sukses membawa kawasannya menjadi kawasan Geopark.
Pada kesempatan tersebut, kepada para tamu, Wabup Hj Suhartina Bohari menjelaskan secara gamblang pengelolaan awal kawasan Karst yang ada di Maros ini berikut beban dan tantangan yang dihadapi hingga bisa sukses ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark utamanya tentang bagaimana mengubah mindset masyarakat yang ada di area kawasan Geopark untuk tidak hanya berpikir keuntungan sementara dengan mengabaikan keberlangsungan dan kelestarian kawasan.
“mengingat area kawasan merupakan lokasi tambang, masyarakat yang memiliki lahan di kawasan karst bisa saja tergiur untuk memperoleh keuntungan saat menjual lahannya ke perusahaan penambang, namun itu hanya sesaat, sebab jika masyarakat mempertahankan dan tetap menjaga kelestarian kawasan tersebut, maka anak cucu mereka pun akan merasakan dampak dan manfaat yang lebih di kemudian hari,” jelas Wabup.