Wamenparekraf Ni Luh Puspa Tinjau Leang-Leang Maros, Siapkan Revalidasi UNESCO Global Geopark 2026

Pedomanrakyat.com, Maros – – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Ni Luh Enik Ermawati atau Ni Luh Puspa melakukan kunjungan kerja ke kawasan prasejarah Leang-Leang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (24/9/2025).
Dalam lawatannya, Ni Luh meninjau sejumlah fasilitas mulai dari papan informasi hingga koleksi temuan arkeologi di kawasan tersebut. Ia menegaskan Leang-Leang memiliki peran penting dalam Geopark Maros-Pangkep yang tahun depan menghadapi revalidasi UNESCO Global Geopark.
“Ini dalam rangka persiapan revalidasi UNESCO Global Geopark tahun depan. Kami sangat konsen terhadap geopark yang kita miliki, apalagi menjelang revalidasi,” ujar Ni Luh.
Menurutnya, penguatan kolaborasi lintas pihak menjadi kunci dalam menjaga kelestarian dan kesiapan kawasan.
“Ada beberapa hal detail yang nanti akan dibahas lebih lanjut, termasuk dukungan apa saja yang bisa diberikan Kementerian Pariwisata,” tambahnya.
Ni Luh juga menilai pelatihan masyarakat sekitar sangat penting agar warga bisa lebih berperan dalam pengelolaan kawasan. Ia menyinggung soal audiensi sebelumnya antara Pemkab Maros dan Kemenparekraf terkait usulan anggaran Rp29 miliar.
“Itu akan kita lihat dulu sesuai anggaran tahun depan, terutama terkait Dana Alokasi Khusus (DAK). Apakah Kementerian Keuangan kembali menggelontorkan DAK untuk sektor pariwisata, tentu juga akan mempertimbangkan persyaratan yang diajukan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Maros, Suwardi Sawedi, menyambut baik perhatian pemerintah pusat. Ia menyebut kunjungan Wamenparekraf menjadi dorongan besar bagi Pemkab Maros dalam memperkuat kesiapan geopark.
“Kunjungan ini sangat penting bagi kami. Kehadiran Ibu Wamen memberikan motivasi untuk terus membenahi fasilitas, meningkatkan peran masyarakat, serta menjaga warisan dunia di Maros-Pangkep,” kata Suwardi.
Ia menegaskan Pemkab Maros akan bersinergi dengan berbagai pihak untuk menghadapi proses revalidasi UNESCO tahun depan.