Warga Mengadu Bau Busuk Limbah Smelter, Waka Komisi IV DPR Rusdi Masse dan Anggota Langsung Turun Cek di Bantaeng

Warga Mengadu Bau Busuk Limbah Smelter, Waka Komisi IV DPR Rusdi Masse dan Anggota Langsung Turun Cek di Bantaeng

pedomanrakyat,com, Makassar – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Rusdi Masse dan beberapa anggota komisi melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bantaeng, Sulsel.

Sampai di Bantaeng, rombongan Komisi IV diterima langsung oleh Forkopimda setempat.

Rusdi Masse yang memimpin kunjungan ini, diawal-awal menegaskan, kedatangannya adalah tindaklanjut adanya aduan warga.

“Adanya aduan masyarakat, terkait aroma, ini mengganggu, kawasan ini memang berdekatan dengan pemukiman. Sehingga kami turun langsung. Rekomendasinya seperti apa, makanya kami butuh ngecek di lapangan dan diskusi,” kata Rusdi Masse.

Komisi IV juga meminta data dari PT Huadi terkait kebermanfaatan hadirnya perusahaan itu. Termasuk data hasil pemantauan KLHK dan pemerintah setempat.

“Data PT Huadi terkait kebermanfaatan segera dikirimkan sebelum masuk masa sidang reses,” tegasnya.

Azikin Solthan juga menyorot limbah slag yang ada di dekat pemukiman dan jalan raya.

Kata Azikin, limbah yang sudah menggunung tersebut berbahaya jika tidak ditangani secepatnya.

“Sudah banyak surat yang masuk terkait permasalahan ini. Sehingga kita datang untuk melakukan peninjauan.

Seperti limbah slag yang menggunung, itu berbahaya, ditakutkan jika longsor dapat membahayakan masyarakat pengguna jalan. Termasuk laporan soal kesehatan masyarakat. Itu harus ditangani,” jelas Azikin Solthan.

* Pemanfaatan Limbah Slag

Pihak PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, Lily mengaku bahwa limbah slag itu bisa dimanfaatkan UMKM, khususnya bagi pengerajin batu.

Seperti diketahui, di Pajukukang sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai pembuat batu merah dan batako.

Sehingga lewat MoU itu, limbah slag yang telah menggunung itu bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku batu ringan untuk konstruksi bangunan.

“Kita sudah kerja sama dengan UMKM untuk kelola slag ini jadi batako, atau pelapis jalan. Kami harap bahwa ini adalah peluang bagi UMKM yang ada. Bahwa di sekitar kami banyak pengerajin batu. Ini (slag) bisa dimanfaatkan,” kata Lily. (*)

Berita Terkait
Baca Juga