Waspada! Awal Tahun 2021 Indonesia Diterjang 197 Bencana Alam
Pedoman Rakyat, Jakarta – Tingkatkan kewaspadaan anda! Terutama di saat-saat curah hujan masih tinggi di beberapa daerah se Indonesia. Ancaman bencana alam masih menjadi momok.
Hingga pekan ketiga Januari 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 197 bencana telah terjadi.
Dikutip dari keterangan resmi BNPB di laman Twitter, Minggu 24 Januari 2021, bencana hidrometeorologi masih mendominasi jumlah bencana hingga minggu keempat Januari tahun ini.
Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung mendominasi kejadian bencana. Catatan BNPB, sebanyak 134 kejadian banjir terjadi di beberapa wilayah Tanah Air, sedangkan tanah longsor 31 dan puting beliung 24 kejadian.
Kejadian bencana lain yang tercatat yaitu gelombang pasang dan abrasi 5 kejadian dan gempa bumi 3 kejadian. Dari sejumlah kejadian, meskipun banjir paling sering terjadi, gempa bumi paling banyak mengakibatkan korban jiwa hingga kini.
Serangkaian bencana di awal 2021 menyebabkan 184 orang meninggal, lebih dari 2.777 orang mengalami luka-luka. Lalu sebanyak 9 orang dinyatakan hilang dan mereka yang menderita serta mengungsi mencapai 1,9 juta orang.
Total kerusakan rumah berjumlah 1.902 unit dengan tingkat yang berbeda. BNPB mencatat rumah rusak berat 153 unit, rusak sedang 54 dan rusak ringan 1.695. Dari rumah rusak, jumlah kerusakan akibat gempa bumi, khususnya yang terjadi di Sulawesi Barat, masih dalam proses pendataan di lapangan.
Sementara itu, perkembangan terkini dampak gempa bumi magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat per 23 Januari 2021, tercatat korban meninggal berjumlah 91 jiwa, hilang 3, luka berat 253, luka ringan 679, luka sedang 240. Warga yang mengungsi berjumlah 9.910 jiwa.
Di Kabupaten Mamuju teridentifikasi sementara 5 titik pengungsian, seperti di Jalu 2, Stadion Mamuju, Gerbang Kota Mamuju, Tapalang dan Kantor Bupati. Sedangkan di Kabupaten Majene, 2 titik teridentifikasi yaitu di SPN Malunda dan Desa Sulet Malunda.
Pascagempa, upaya penanganan darurat masih berlangsung hingga hari ini. Gubernur Sulawesi Barat memperpanjang status Tanggap Darurat Bencana Gempa bumi selama sepekan, terhitung dari 28 Januari hingga 4 Februari 2021.