Waspada Peredaran Uang Palsu, Bank Sulselbar Siapkan Langkah Preventif Tingkatkan Kewaspadaan
Pedomanrakyat.com, Makassar – Fenomena peredaran uang palsu kini tengah marak. Sehingga sejumlah pihak tentu perlunya untuk mengantisipasi peredaran uang palsu yang kian meresahkan akhir-akhir ini.
Maraknya peredaran uang palsu membuat masyarakat was-was apakah uang yang mereka terima asli atau tidak.
Oleh karena itu, Bank Sulselbar melakukan sosialisasi, edukasi serta himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank Sulselbar, Hartani Djurnie, menegaskan pentingnya bagi nasabah untuk memahami ciri-ciri khas uang asli.
“Masyarakat dapat dengan mudah memverifikasi keaslian uang rupiah melalui metode 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang,” bebernya.
“Jika menemukan uang yang mencurigakan, kami mengimbau agar segera dilaporkan kepada pihak berwenang atau Bank Indonesia, ” sambungnya.
Sebagai langkah preventif, Bank Sulselbar telah menerapkan berbagai strategi untuk mencegah peredaran uang palsu.
Menurut Hartani,pengawasan terhadap seluruh transaksi tunai, baik setoran maupun penarikan, termasuk pengisian uang di mesin ATM dilakukan secara ketat. Setiap transaksi wajib melalui proses verifikasi yang cermat.
“Apabila dalam transaksi ada indikasi uang palsu, Bank Sulselbar akan segera melaporkan temuan tersebut kepada Bank Indonesia, beserta bukti fisik uang yang dimaksud. Selanjutnya, kami akan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,” jelas Hartani.
Keterampilan dalam mengenali uang palsu juga terus diasah pada seluruh pegawai Bank Sulselbar, khususnya yang bertugas di bagian teller dan operasional.
Melalui pelatihan rutin, mereka dilatih untuk mendeteksi ciri-ciri uang palsu, seperti ketidaksesuaian nomor seri, tepi yang tidak rata, atau kualitas cetakan yang buruk.
Selain itu, Bank Sulselbar juga mendorong nasabah untuk beralih ke transaksi elektronik, seperti transfer atau penggunaan QRIS.
“Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir risiko peredaran uang palsu,” tandasnya.