Pedomanrakyat.com, Jakarta – Kiprah Partai NasDem di usia 12 tahun dianggap memiliki sejarah yang menarik. Meski usianya masih terbilang muda NasDem berhasil menduduki posisi strategis di negeri tercinta ini.
Anggota Dewan Pertimbangan Pusat Partai NasDem, Dr. Hj. Ayu Alwiyah Aljufri (Umi Ayu) membagikan pandangannya kepada kita.
Semangat tinggi mereka untuk memajukan dan memakmurkan masyarakat serta bangsa menjadi pendorong utama dalam setiap langkah yang diambil.
Baca Juga :
Namun, seperti dalam setiap perjalanan politik, penting untuk menjaga fokus pada tujuan utama tanpa terjerumus dalam kecenderungan kekuasaan yang berlebihan.
Pada Pemilu ketiga, Partai NasDem menghadapi berbagai ujian besar. Perjalanan ini memerlukan ketangguhan untuk tidak hanya berusaha menguasai, tetapi juga untuk mempertahankan nilai-nilai toleransi.
Sebuah perubahan besar yang dinantikan harus selaras dengan nilai etika dan moral, menjadi landasan bagi kader-kader partai.
Gerakan Perubahan yang diusung oleh Partai NasDem sejalan dengan Firman Allah SWT dalam surah Ar-Ra’d ayat 11, bahwa sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
“Perubahan dalam skala besar membutuhkan perubahan internal yang kuat, yang mengedepankan nilai-nilai etika dan moral dalam kebijakan nasional,” kata Umi Ayu, kepada nasdem.id, Jumat (10/11/2023).
Partai NasDem terlahir dari gagasan cemerlang seorang penggagas Gerakan Perubahan yang ingin merestorasi Indonesia menuju kesejahteraan yang lebih baik.
Fundamental Nasionalis Religius menjadi kunci untuk membawa bangsa ini ke masa depan yang bergemilang, di mana generasi muda memiliki peran yang lebih aktif dalam menanggapi tantangan nasional dan internasional.
“Peran kader Partai NasDem menjadi krusial dalam mengisi ruang politik di negeri ini, dengan menjaga konsep “Man Jadda Wajada” sebagai pedoman,” tambah dia.
Umi Ayu melihat neskipun perjalanan penuh ujian, keyakinan dan kesungguhan kader-kader NasDem akan membantu mereka melewati setiap rintangan dengan baik.
Seperti yang diungkapkan oleh Imam Al-Ghazali bahwa siyasatul ummah mabniyatun a’la aqidatiha. Politik sebuah umat harus didasarkan pada akidahnya atau keyakinannya.
“Oleh karena itu, peran kader dan nilai-nilai kebangsaan harus berakar pada keyakinan agama, menjaga marwah dan cita-cita penggagas ide,” tambah dia.
Meskipun kesulitan selalu mengintai, pesan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh untuk mengedepankan hak sosial secara universal menjadi pilar utama.
Kader Partai NasDem diharapkan mampu menduplikasi semangat perjuangan, seperti yang telah ditunjukkan oleh Surya Paloh, untuk kepentingan bangsa.
Menurut dia para kader dengan moralitas yang tinggi akan menjadi panutan dalam membangun masa depan bangsa.
Keluarga besar NasDem pun harus terus menggaungkan “Restorasi Indonesia” di setiap langkah, dengan harapan Gerakan Perubahan yang diusung akan menjadi resolusi besar yang membawa perubahan positif.
Serta menghidupkan nilai dasar etika dan moral dalam ketatanegaraan Indonesia sebagai negara hukum yang adil dan makmur.
“Dirgahayu Partai NasDem ke-12. Semoga cita-cita mulia Ketua Umum NasDem segera terwujud dalam perjalanan restorasi Indonesia yang lebih baik,” tutup dia.
Komentar