Pedoman Rakyat, Makassar – Tujuh orang korban Gempa Sulawesi Barat yang mengungsi ke Makassar dinyatakan positif Covid-19, termasuk satu bayi berumur 11 bulan.
Hal itu diakui oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Sulsel Gemala Faoza. Ia mengatakan, Dinsos bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sulsel untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban gempa yang mengungsi.
“Kita segera melakukan tindakan jika memang ada yang mengalami gejala ataupun positif covid. Tadi (kemarin) ada tiga yang positif dan langsung kita tindaki untuk diisolasi di hotel wisata covid,” tuturnya.
Baca Juga :
Gemala menjelaskan, pihaknya berupaya memberikan fasilitas yang baik dan nyaman kepada para pengungsi. Mulai dari pelayanan kesehatan, tempat istrahat, dapur umum, dan juga fasilitas bermain untuk anak-anak.
“Kita lihat banyak anak-anak yang masih mengalami trauma, sementara kita masih ada fasilitas Inang Matutu yang lengkap. Ada permainan edukatifnya, ada tim psikososial yang bisa memberikan trauma healing, baik kepada orang dewasa maupun anak-nak,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya 686 korban gempa diberangkatkan ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk melakukan pengungsian. Namun setelah sampai, 579 diantaranya memilih pergi bersama keluarganya, sehingga yang tinggal hanya 107 orang.
Dari 107 orang itu kemudian, pemerintah provinsi Sulsel melakukan test PCR dan kemudian menemukan satu keluarga yang terindikasi Covid-19 sehingga di isolasi di Hotel Swiss-belhotel.
Tidak hanya mereka, selang sehari setelahnya 3 orang lagi dinyatakan positif, termasuk satu orang bayi berumur 11 tahun. (dir)

Komentar