Pedomanrakyat.com, Cianjur- Basarnas terus mencari delapan korban hilang akibat gempa Cianjur, Jawa Barat.
Namun, mulai Rabu (7/12/2022), operasi pencarian dilakukan secara pasif.
Kepala Kantor Basarnas Jawa Barat, Jumaril menyatakan, operasi pencarian korban hilang sudah digelar sejak 21 November 2022 atau saat kali pertama terjadi gempa Cianjur bermagnitudo (M) 5,6.
Baca Juga :
Operasinya SAR gabungan dilakukan secara masif. Namun hingga hari terakhir perpanjangan ketiga upaya pencarian selama tiga hari, masih ada delapan korban gempa Cianjur yang dinyatakan hilang.
“Kami menggelar operasi SAR sejak pertama kejadian 21 November lalu cukup masif melibatkan relawan potensi SAR sebanyak 1.850 orang dan ditambah dukungan TNI, Polri, serta internal Basarnas lebih kurang 1.000 personel,” kata Jumaril saat konferensi pers daring, Selasa (6/12/2022).
Ia menerangkan, tahapan operasi dilaksanakan sesuai aturan tujuh hari dan toleransi penambahan 3×3 hari dan sudah 16 hari operasi SAR. Ia mengatakan operasi SAR tidak dihentikan begitu saja.
Sebab masih ada delapan korban gempa Cianjur yang dicari.
“Terhitung Rabu (7/12/2022) metode pencarian yang sebelumnya masif dilakukan kini mulai besok pencarian pasif,” kata Jumaril.
Basarnas akan mengandalkan alat berat dan tim SAR hanya melakukan stand by mengawasi dan mengarahkan kinerja alat berat.
Oleh karena itu, ada pengurangan personel dan peralatan.
Namun, tetap ada tim SAR yang mengawal dan mendampingi alat berat ketika ada temuan melakukan evakuasi.
Komentar