Pedomanrakyat.com, Korea Utara – Korea Utara ogah mencabut statusnya sebagai negara dengan senjata nuklir. Pernyataan pada Rabu (9/4) itu merupakan respons dari pernyataan bersama Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.
Pada pekan lalu AS, Jepang dan Korsel mengeluarkan pernyataan gabungan di sela pertemuan NATO terkait komitmen untuk denuklirisasi Korut.
Ternyata pernyataan bersama tiga negara itu mengundang kecaman adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong. Korsel negara Barat sampai sejumlah pihak dunia percaya Kim Yo-jong adalah orang paling berkuasa kedua di Korut.
Baca Juga :
Dia menegaskan, Korut memiliki senjata nuklir sebagai respons dari ancaman musuh.
“Posisi negara bersenjata nuklir Korea Utara, bersama dengan pencegah nuklirnya yang substansial dan sangat kuat merupakan hasil dari ancaman permusuhan dari luar dan tidak berubah tidak peduli seberapa kerasnya kalian menyangkal,” ucap Kim Yo-jong seperti dikutip dari AFP.
“Ini adalah pilihan teguh kami yang tidak akan pernah bisa dibatalkan oleh kekuatan fisik atau tipu daya licik apa pun,” sambung dia.
Kepemilikan senjata nuklir Korut telah lama kontroversi dan kecaman dunia. Korut bahkan masih berada di bawah sanksi Dewan Keamanan PBB lantaran uji coba nuklir secara rahasia pada 2006.
Kendati dilarang Korut menegaskan proyek pengembangan senjata nuklir akan tetap berlanjut.
Komentar