Pedoman Rakyat, India – Aksi heroik seorang ayah menjadi viral, setelah berduel dengan seekor macan tutul. Rajagopal, nama pria itu berduel dengan hewan buas tersebut demi menyelamatkan anak dan istrinya. Peristiwa ini terjadi di Distrik Hassan, Karnataka, India pada akhir Februari lalu.
Ketika itu Rajagopal sedang berkendara motor membonceng istri dan seorang anaknya. Mereka saat itu dalam perjalanan pulang ke Desa Bendekere, sekitar 180 kilometer dari Bengaluru. Tiba-tiba seekor macan tutul muncul dari semak-semak dan langsung menyerang dari belakang.
macan tutul itu menggigit kaki anak Rajagopal hingga mereka bertiga jatuh dari motor. Kemudian macan tutul mencoba menyerang sang ibu. Namun Rajagopal nekat menghadang dan memiting leher binatang buas itu. Macan tutul itu berusaha melepaskan diri dengan mencakar. Tapi Rajagopal tak mengendurkan pitingannya. Dia semakin kuat mencekik hingga macan itu akhirnya mati lemas.
Baca Juga :
Rajagopal menderita beberapa luka di wajahnya akibat perkelahian itu. Dalam hitungan detik, massa berkerumun dan mendapati Rjagopal sudah duduk lemas di samping macan tutul yang sudah mati. Dalam foto-fotonya yang viral tampak baju kemeja lengan panjang yang dikenakannya robek di bagian tangan kiri dan bercak darah ada di bawah kerah depan.
Deputi Pelestari Hutan (Divisi Hassan) K.N. Basavaraj membenarkan kematian seekor macan tutul saat menyerang sebuah keluarga terdiri suami, istri dan anak yang sedang berkendara motor tersebut. Namun, menurutnya, kematian si macan karena dianiaya massa yang datang karena mendengar teriakan minta tolong.
Basavaraj juga menambahkan kalau macan yang sama yang telah menyerang seorang ibu dan anaknya di Byragondanahalli, sekitar lima kilometer dari Bendekere. Kawasan itu juga berbatasan dengan Distrik Tumkuru yang selama ini mencatat jumlah konflik warga dan macan tutul tertinggi di Karnataka.
Menurut Basavaraj, tim dari Departemen Kehutanan telah memasang jaring dan perangkap untuk menangkap macan itu pascaserangan di Byragondanahalli. Dalam proses penangkapan itu pula, macan tutul sempat menyerang seorang dokter hewan dalam tim yang mencoba menangkap macan itu hidup-hidup. “Setelah menyerang dokter kami, dia berhasil kabur lagi,” katanya.
Basavaraj menduga macan itu lapar, lelah, haus dan lemah karena terus dikejar beberapa hari sebelum akhirnya ditemukan tewas di tangan massa. Dia memaparkan hasil pemeriksaan awal yang menunjukkan sejumlah luka pada tubuh hewan itu.
Komentar