Pedoman Rakyat – Amerika Serikat (AS) mendeteksi lebih dari 68 ribu kasus positif virus Korona (Covid-19) baru dalam 24 jam pada Jumat (10/7).
Sejauh ini, penemuan kasus korona baru itu menjadi yang tertinggi dalam sehari di AS dan di dunia selama pandemi corona terjadi sejak Januari lalu.
Dilansir CNNIndonesia, lonjakan kasus korona ini sebagian besar terdapat di sejumlah negara bagian yang terletak di barat dan selatan AS.
Baca Juga :
Setidaknya ada enam negara bagian yang mencatat rekor peningkatan virus corona baru dalam sehari yakni Georgia, Utah, Montana, North Carolina, Iowa, dan Ohio.
Berdasarkan data statistik John Hopkins University, per Sabtu (11/7), AS tercatat memiliki lebih dari 3,1 juta kasus corona dengan 133.900 kematian.
Angka tersebut menjadikan AS sebagai negara dengan jumlah kasus corona dan angka kematian tertinggi di dunia.
Sejauh ini New York menjadi negara bagian paling terpapar parah corona dengan 424.263 kasus dan 32.311 kematian.
“Sebagai sebuah negara, ketika Anda membandingkan AS dengan negara lain, saya tidak berpikir Anda akan dapat mengatakan bahwa kita baik-baik saja,” ujar Penasihat gugus tugas penanganan virus korona AS, Anthony Fauci.
Pakar penyakit menular itu memperingatkan bahwa kasus baru bisa bertambah dua kali lipat menjadi 100 ribu per hari jika pihak berwenang gagal mengambil langkah yang tepat dan cepat untuk mengendalikan penularan Covid-19.
Namun, Presiden Donald Trump tak menghiraukan masukan Fauci. Ia malah menganggap Fauci banyak membuat kesalahan dan dalam penanganan corona di AS.
Trump, yang selalu meremehkan ancaman Covid-19, menganggap penanganan corona AS sudah maksimal. Ia bahkan memutuskan membuka kembali sektor ekonomi dan bisnis ketika lonjakan kasus corona baru di AS masih signifikan.
Trump bahkan berencana membuka kembali sekolah dalam waktu dekat dan melakukan perjalanan ke zona merah di Miami untuk menghadiri kampanye penggalangan dana dan sejumlah acara lainnya.
Sang presiden juga tetap menggelar kampanye pemilihan presiden terbuka di sejumlah wilayah meski mendapat kritikan lantaran dinilai tak mengindahkan protokol kesehatan. (*)
Komentar