Anggota DPRD Kota Makassar Ari Ashari Ilham berpandangan Pemkot Makassar belum siap menerapkan PSBB.

Editor
Editor

Sabtu, 25 April 2020 14:23

Ari Ashari Ilham
Ari Ashari Ilham

Pedoman Rakyat, Makassar – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar telah memasuki hari kedua pelaksanaannya. Sejumlah pelanggaran terhadap aturan PSBB masih marak terjadi. Perkumpulan di warung kopi hingga di ruang publik lainnya masih tampak nyata.

Belum lagi jika menyinggung terkait pendistribusian bantuan sosial berupa paket sembako yang belum tersalurkan dengan baik. Masih banyak warga yang belum dapat bantuan ini.

Bahkan ditemukan puluhan ribu aduan warga yang masuk ke Dinas Sosial lantaran belum tersentuh bantuan.

Melihat kekacauan ini, Anggota DPRD Kota Makassar Ari Ashari Ilham berpandangan Pemerintah Kota sejatinya belum siap menerapkan PSBB.

Menurutnya, kota yang siap membatasi pergerakan warganya tentu telah mengantisipasi dari jauh hari terkait pemenuhan bahan pokok bagi warga tersebut.

“Saya berpandangan pemkot belum siap menerapkan PSBB. Karena kota yang menerapkan PSBB sudah siap dari berbagai aspek mulai dari edukasi kepada masyarakat serta pendistribusian logistik yang merata,” jelas Ari Ashari , Sabtu (25/4/2020).

Sehingga ketidaksiapan tersebut, lanjut Ari, tentu akan berimbas pada proses serta hasil dari pelaksanannya. Misalnya saja ada himbauan tegas untuk diam di rumah, sementara kewajiban pemerintah memenuhi pangan warga tidak ditunaikan.

“Terkait banyaknya himbauan dari pemerintah kota untuk tetap di rumah saja sementara kewajiban pemerintah belum ditunaikan. Bahkan hingga hari kedua penerapannya pun masih banyak warga yang belum dapat bantuan logistik. Maka yakin dan percaya PSBB adalah kegiatan yang sia-sia,” tegas Ketua Fraksi Nasdem Kota Makassar ini.

Bagaimana mungkin warga dilarang keluar rumah sementara mereka tidak tahu harus makan apa. Ari menekankan hal ini harus diseriusi pemerintah kota dalam hal ini Dinas Sosial.

“Karena bagi mereka yang tidak punya simpanan tabungan, atau bahan pangan di rumahnya, tentu mereka akan keluar rumah cari uang,” sambungnya, lugas.

Sehingga, Ari harus mengatakan bahwa penerapan PSBB di Makassar bukan solusi yang baik jika pemerintahnya belum siap. Ia menyangsikan kesuksesan aturan ini.

“Logikanya ini kita dikasih dua pilihan yakni keluar rumah mati karena covid, tetap di rumah mati karena kelaparan. Pemerintahnya tidak siap. Bukan tidak siap anggarannya tapi kinerjanya yang lambat,” pungkas Ari.

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah14 Maret 2025 15:43
Wabub Tana Toraja Erianto Sidak Kantor Kecamatan Masanda
Pedomanrakyat.com, Tana Toraja – Wakil Bupati Tana Toraja, Erianto Laso’ Paundanan, Rabu (12/3) Inspeksi Mendadak (Sidak) di Kantor Kecama...
Metro14 Maret 2025 15:31
Pemprov Sulsel Kembali Hadirkan Mudik Gratis Lebaran 2025
Pedomanrakyat.com, Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) kembali layanan mudik gratis pada program Mudik Gratis Bersa...
Daerah14 Maret 2025 14:43
Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg Buka IGE dan Lomba Berhitung Cepat UCMAS
Pedomanrakyat.com, Tana Toraja – Ratusan anak sekolah antusias mengikuti Internasional Grading Examination (IGE) dan Lomba Berhitung Cepat (Tora...
Ekonomi14 Maret 2025 14:31
Pj Sekda Irwan Adnan Instruksikan Segerakan Pembayaran THR ASN Pemkot Makassar 100 Persen
Pedomanrakyat.com, Makassar – Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Makassar, Irwan Adnan, menginstruksikan agar pembayaran Tunjangan Hari ...