Pedomanrakyat.com, Malang – Aremania kembali menggelar aksi demonstrasi besar-besaran menuntut keadilan terkait tragedi Kanjuruhan.
Aksi itu digelar dengan menutup 30 titik jalan protokol maupun jalan antarprovinsi dan exit Tol Singosari Malang, Jawa Timur.
Aksi Aremania ini menyebabkan arus lalu lintas di Malang Raya, termasuk Kabupaten dan Kota Malang serta Kota Batu lumpuh total.
Baca Juga :
Aksi ini merupakan gerakan perlawanan Aremania kepada aparat kepolisian dan pemerintah yang dinilai belum memenuhi rasa keadilan terhadap 135 korban meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka hingga cacat permanen akibat terkena tembakan gas air mata anggota kepolisian usai pertandingan Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022) lalu.
Mereka menganggap pengusutan tragedi Kanjuruhan yang dilakukan oleh Mabes Polri maupun Polda Jatim belum memuaskan. Bahkan, pengusutannya pun dianggap mengalami kebuntuan.
Perwakilan Aremania yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan Aremania sengaja melakukan aksi menutup jalan untuk menunjukkan kepada masyarakat dan pengguna jalan bahwa telah terjadi ketidakadilan di Malang Raya.
“Dari awal tujuan aksi ini untuk melawan ketidakadilan,” katanya di exit Tol Singosari, Karanglo, Kabupaten Malang.
Aksi ini juga diikuti sejumlah korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Mereka membawa spanduk dan poster tuntutan serta membacakan tahlil dan doa bagi para korban. Bahkan, mereka juga menutup jalan dengan duduk -duduk di tengah jalan.
Dihadapan massa aksi, salah seorang ayah korban tragedi Kanjuruhan menuntut keadilan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait tragedi yang menewaskan anaknya.
“Saya meminta kepada Bapak Kapolri, Kapolda, Kapolsek, untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan,” tegasnya.
Komentar