Pedoman Rakyat, Makassar – Banjir bandang yang menerjang Flores Timur, Provinsi NTT, Minggu (4/4/2021) merupakan dampak yang ditimbulkan dari hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah merilis prakiraan potensi cuaca ekstrim hujan lebat dan angin kencang di sejumlah wilayah se Indonesia, termasuk NTT.
Tak hanya NTT, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) juga masuk dalam wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrim, hujan sangat lebat dan angin kencang.
Potensi cuaca buruk hujan sangat lebat dan angin kencang ini, menurut prakiraan BMKG, terjadi selama sepekan kedepan. Potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di empat wilayah yaitu Sulawesi Selatan (Sulsel), Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga :
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, gelombang tinggi, dll) dan dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dll,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (3/4/2021) kemarin.
Dalam pernyataan tertulis Sabtu kemarin, BMKG juga memprediksi potensi angin kencang terjadi di sembilan wilayah, yaitu Lampung, Banten, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT, dan Sulsel. Sementara itu berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk potensi banjir/bandang dalam periode hingga tiga hari ke depan dengan kategori siaga berpotensi terjadi di dua wilayah, yaitu Sulsel dan NTT.
Komentar