Pedomanrakyat.com, Cianjur – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tak merekomendasikan pembangunan hunian tetap di sejumlah wilayah di Kecamatan Cugenang dan sebagian Kecamatan Pacet, usai gempa berkekuatan magnitudo 5,6.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan ada keaktifan sumber gempa pada area sistem Sesar Cimandiri di wilayah dua kecamatan tersebut sehingga tak aman untuk hunian tetap.
“Berikutnya adalah wilayah yang justru direkomendasikan jangan untuk hunian, yang tidak untuk aman. Yang berdasarkan keaktifan sumber gempa pada area sistem Sesar Cimandiri,” kata Dwikorita saat jumpa pers di akun YouTube BMKG, Jumat (2/12), dikutip dari detik.com.
Baca Juga :
“Menurut analisis kami, ada keaktifan sumber gempa pada area sistem Sesar Cimandiri yang meliputi Kecamatan Cugenang dan sebagian Kecamatan Pacet,”
Dari Kecamatan Cugenang ada sebagian 10 desa yang perlu dihindari, sedangkan Kecamatan Pacet 1 desa. Rekomendasi berdasarkan kemungkinan aspek kegempaannya.
“Kemungkinan masih akan terulang paling tidak dalam periode 20 tahun, dari aspek kegempaannya,” ujar Dwikorita.
Faktor lain dari rekomendasi ini, kata Dwikorita, adalah karena kondisi tanah. Kondisinya adalah kemiringan lereng dan kondisi tanah yang lunak sehingga rawan.
“Terutama kondisi kemiringan lereng, topografi, serta kondisi tanah-tanah lunak yang ada di area ini,” katanya.
BMKG pun merekomendasikan wilayah yang layak untuk calon hunian tetap adalah wilayah Sirnagalih dan Murnisari dalam skenario satu, dan Cipendawa skenario dua.
“Kami menyebut desa, jangan disalahartikan seluruh desa itu masuk zona ini. Tidak sama sekali, hanya sebagian dari desa itu,” ujarnya.
Komentar