BMKG Ungkap Daerah-daerah Ini Sudah Masuk Musim Hujan, Cek Daftarnya-Pemda Diminta Siaga

Nhico
Nhico

Sabtu, 13 September 2025 15:13

BMKG Ungkap Daerah-daerah Ini Sudah Masuk Musim Hujan, Cek Daftarnya-Pemda Diminta Siaga

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut beberapa wilayah Tanah Air sudah memasuki musim hujan, salah satunya beberapa daerah di Pulau Jawa.

“Kita lihat ada 42 persen wilayah zona musim itu maju (awal musim hujannya), dan kita lihat daerahnya sebagian besar Jawa. Dan banyak daerah juga di situ yang sudah memasuki musim hujan,” ujar Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan dalam konferensi pers daring, Jumat (12/9).

Ardhasena menjelaskan sebanyak 42,1 persen atau sekitar 294 zona musim (ZOM) memasuki musim hujan lebih awal dari waktu normalnya.

Sementara itu, 7,1 persen atau 50 ZOM diprediksi masuk musim hujan normal dengan rata-rata klimatologisnya, dan 8 persen atau 56 ZOM diprediksi mundur.

Puncak musim hujan sendiri diperkirakan bervariasi. Mayoritas wilayah Tanah Air akan mengalami puncak musim hujan antara November hingga Februari 2026.

Namun, ada beberapa wilayah yang pada September dan Oktober memasuki puncak musim hujan seperti Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua Barat, dan Papua.

Lebih lanjut, BMKG memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan dengan sifat normal. Namun, ada 27 persen ZOM yang diperkirakan sifatnya di atas normal atau musim hujannya lebih basah.

Wilayah yang diperkirakan mengalami musim hujan lebih basah tersebut adalah sebagian kecil Sumatera, sebagian besar Banten, sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Timur, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, Papua Barat bagian timur, dan sebagian Papua.

Minta pemda siaga

BMKG mendorong pemerintah daerah (pemda) meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi curah hujan tinggi yang berisiko menimbulkan bencana dalam sepekan ke depan. Cuaca ekstrem ini berpotensi menyebabkan banjir, banjir bandang, tanah longsor, genangan air, hingga pohon tumbang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pemerintah daerah diminta mengaktifkan langkah mitigasi sejak dini untuk meminimalisasi dampak bencana.

“Pemerintah daerah dimohon terus meningkatkan kesiapsiagaan antara lain dengan mengaktifkan posko bencana dan jalur evakuasi. Pemda dimohon mengoordinasikan aparat terkait agar mampu merespons dengan tepat dan cepat,” kata Dwikorita.

Dwikorita menegaskan dibutuhkan aksi dini yang terarah dan kolaboratif.

Menurutnya, BMKG telah berkomunikasi dengan sejumlah gubernur di wilayah yang diprediksi terdampak, serta menyiapkan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi risiko bencana.

“Namun operasi baru dapat dilakukan apabila gubernur setempat menetapkan kondisi siaga darurat. Ini yang dipersyaratkan BNPB,” ujarnya.

 

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah30 Oktober 2025 23:30
Bupati Syaharuddin Bertemu Menteri Pertanian, Sampaikan Aspirasi Masyarakat Sidrap
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap) Syaharuddin Alrif menghadiri pertemuan bersama Menteri Pertanian Republik Indones...
Daerah30 Oktober 2025 22:41
Bupati-Wabup Lutim Sambut Tim Penilai Adipura untuk Evaluasi Lingkungan
Pedomanrakyat.com, Lutim – ‎Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, didampingi Wakil Bupati Hj. Puspawati Husler, menerima dengan hangat kunjung...
Daerah30 Oktober 2025 22:14
Disaksikan Legislator Sulsel, Bupati Sinjai Serahkan Bantuan Sarana Pertanian
Pedomanrakyat.com, Sinjai – Dalam rangka upaya mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Sinjai, diperlukan sarana pertanian untuk peningkatan p...
Daerah30 Oktober 2025 21:33
Bupati Irwan Tegaskan Komitmen Pinrang Jaga Predikat Lumbung Pangan Nasional
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Pinrang terus berupaya me...