BPPTKG Rekam 97 Gempa Guguran Gunung Merapi, Status Siaga

Nhico
Nhico

Senin, 05 Juni 2023 08:55

Ilustrasi Gunung Merapi.(F-INT)
Ilustrasi Gunung Merapi.(F-INT)

Pedomanrakyat.com, Yogyakarta – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekam sebanyak 97 kali gempa guguran Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama periode pengamatan pada Sabtu (3/6) pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat tiga kali gempa fase banyak, serta satu kali gempa tektonik.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis-sedang dengan tinggi 10 meter sampai 20 meter di atas puncak Merapi.

Pada periode pengamatan itu, tercatat 22 kali guguran lava keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.

“Terdengar tiga kali suara guguran dengan intensitas sedang dari Pos Babadan,” kata Agus melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Minggu (4/6).

Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) terukur 3,4 cm per hari dalam tujuh hari terakhir.

Berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 19-25 Mei 2023, pada kubah barat daya Merapi, teramati adanya perubahan morfologi yang terjadi akibat adanya guguran lava.

Sementara, untuk kubah tengah tidak teramati perubahan morfologi yang signifikan.

Berdasarkan hasil survei drone tanggal 17 Mei 2023, kata Agus, volume kubah barat daya Merapi terukur sebesar 2.372.800 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.337.300 meter kubik.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, yang ditetapkan sejak November 2020.

Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Woro hingga sejauh tiga kilometer dari puncak dan Kali Gendol hingga sejauh lima kilometer dari puncak.

Selain itu, guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Boyong hingga sejauh lima kilometer dari puncak serta Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga sejauh tujuh kilometer dari puncak.

Jika terjadi erupsi eksplosif, maka lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro15 Januari 2025 16:40
Komisi B DPRD Sulsel Apresiasi Gerakan Pangan Murah Pemprov Sulsel di Awal Tahun
Pedomanrakyat.com, Makassar – Ketua Komisi B DPRD Sulawesi Selata Andi Azizah Irma Wahyudiyati menghadiri Kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) Pe...
Metro15 Januari 2025 16:04
Prof Fadjry Djufry Kenang Masa Kecil dan Lihat Layanan Hyperbaric Chamber RSAL di Lantamal VI Makassar
Pedomanrakyat.com, Makassar – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Fadjry Djufry, melakukan kunjungan silaturahmi ke Pangkalan Utama TNI Ang...
Metro14 Januari 2025 21:33
Resmikan Leang Leang Archaeological Park, Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Destinasi Kelas Dunia
Pedomanrakyat.com, Maros – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, memuji keindahan Leang Leang, yang terletak di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Mar...
Metro14 Januari 2025 19:13
Mahmud Minta Ada Edukasi Preventif Agar Masyarakat Tak Terjebak Skincare Berbahaya
Pedomanrakyat.com, Makassar – Anggota Komisi E DPRD Sulawesi Selatan, H Mahmud, meminta agar ada edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya me...