Pedoman Rakyat, Bone- Misteri hilangnya sejumlah benda-benda pusaka di Museum La Pawawoi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) kini mulai menemui titik terang. Ternyata benda pusaka tersebut diamankan oleh anak sang pemilik yakni Andi Baso Bone.
Andi Baso Bone sendiri diketahui merupakan putra kandung dari Andi Mappasissi Petta Awangpone, yang merupakan ahli waris sekaligus mantan Kepala Museum La Pawawoi.
“Mengenai benda-benda (pusaka) yang ada di museum itu adalah koleksi milik pribadi bapak saya almarhum Andi Mappasissi Petta Awangpone,” kata anak pemilik, Andi Baso Bone, saat di konfirmasi wartawan, Rabu (19/1/2022).
Baca Juga :
Andi Baso menjelaskan, benda milik ayahnya diambil kembali setelah dia menerima surat pemberitahuan pengosongan museum dari Pemerintah Daerah (Pemda) Bone pada 10 Januari 2022.
Dalam surat itu, Andi Baso diberikan jangka waktu agar museum dikosongkan paling lambat tanggal 24 Januari 2022. Dia pun bersikap kooperatif meninggalkan museum akhir pekan lalu.
Andi Baso menuturkan, ia bersama orang tua dan saudaranya, telah menempati museum itu sejak tahun 1978 silam. Almarhum ayahnya, adalah seorang pemangku adat kerajaan di Bone.
“Koleksi-koleksi orang tua saya juga disimpan di museum itu,” terang Andi Baso.
Andi Baso mengaku persoalan ini sebenarnya hanya kesalahpahaman saja. Menurutnya, hampir sebagian besar pejabat di lingkup Pemda Bone telah mengetahui latar belakang terkait kepemilikan benda pusaka ayahnya. Begitu juga dengan, alasan sehingga almarhum sang ayah diminta tinggal di museum saat itu.
Sebelumnya diberitakan, Museum La Pawawoi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dibobol maling. Duplikat rambut Raja Bone, Arung Palakka hingga stempel kerajaan Bone hilang.
Kepala Dinas Kebudayaan Bone, Andi Ansar Amal mengatakan, maling nekat tersebut diperkirakan melancarkan aksinya pada Sabtu (15/1/2022) malam, saat situasi museum sudah sepi.
“95 persen barang bersejarah hilang, termasuk ada duplikat rambut Raja Bone, Arung Palakka, stempel kerajaan, uang kuno, kemudian beberapa benda tajam (pusaka) lainnya,” jelas Andi Ansar kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).
Parahnya lagi, beberapa koleksi uang kuno berbagai jenis yang tersimpan dalam lemari digondol maling tersebut bersama lemarinya.
“Tidak bisa menaksir berapa kerugian, yang jelas hanya bisa dikatakan kerugian tidak bisa ditaksir dengan dinilai uang karena itu merupakan benda sejarah,” ucapnya.
Komentar