Pedomanrakyat.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan nama-nama tokoh betawi sebagai nama jalan di Jakarta, Senin (20/6/2022).
Menurut Anies, tokoh Betawi memiliki peran besar terhadap persatuan kebangsaan Indonesia.
Menurut Anies, penggunaan nama tokoh betawi merupakan apresiasi atas peran para tokoh tersebut dalam perjalanan Kota Jakarta.
Baca Juga :
Nama-nama tokoh Betawi telah dipatenkan sebagai nama jalan, mengganti nama jalan yang sudah ada sebelumnya.
Berikut nama baru di beberapa jalan di Jakarta yang menggunakan tokoh Betawi.
1. Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya).
2. Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya).
3. Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus).
4. Jalan H Bokir Bin Dji’un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede).
5. Jalan Raden Ismail (sebelumnya Jalan Buntu).
6. Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT sisi barat).
7. Jalan H Roim Sa’ih (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat).
8. Jalan KH Ahmad Suhaimi (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur).
9. Jalan Mahbub Djunaidi (sebelumnya Jalan Srikaya).
10. Jalan KH Guru Anin (sebelumnya Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara).
11. Jalan Hj Tutty Alawiyah (sebelumnya Jalan Warung Buncit Raya).
12. Jalan A Hamid Arief (sebelumnya Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5).
13. Jalan H Imam Sapi’ie (sebelumnya Jalan Senen Raya).
14. Jalan Abdullah Ali (sebelumnya Jalan SMP 76).
15. Jalan M Mashabi (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara).
16. Jalan H M Shaleh Ishak (sebelumnya Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan).
17. Jalan Tino Sidin (sebelumnya Jalan Cikini VII).
18. Jalan Mualim Teko (sebelumnya Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke).
19. Jalan Syekh Junaid Al Batawi (sebelumnya Jalan Lingkar Luar Barat).
20. Jalan Guru Ma’mun (sebelumnya Jalan Rawa Buaya).
21. Jalan Kyai Mursalin (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).
22. Jalan Habib Ali Bin Ahmad (sebelumnya Jalan di Pulau Panggang).
Kampung Kebudayaan Betawi
1. Kampung MH Thamrin (sebelumnya bernama Zona A).
2. Kampung KH Noer Ali (sebelumnya bernama Zona Pengembangan).
3. Kampung Abdulrahman Saleh (sebelumnya bernama Zona B).
4. Kampung Ismail Marzuki (sebelumnya bernama Zona C).
5. Kampung Zona Embrio (sebelumnya bernama Zona Embrio).
Nama Gedung
1. Gedung Kisam Dji’un (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Timur).
2. Gedung H Sa’aba Amsir (sebelumnya Gedung PPSB Jakarta Selatan).
Komentar