Pedoman Rakyat, Jakarta – Kasus corona atau Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Alhasio, nilai tukar rupiah melemah berada di posisi Rp14.095 per dolar AS perdagangan pasar spot Senin (14/12/2020) sore.
Posisi tersebut melemah 0,11 persen dibandingkan perdagangan Jumat (11/12) sore di level Rp14.080 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.158 per dolar AS, atau melemah tipis dibandingkan posisi pekan sebelumnya yakni Rp14.102 per dolar AS.
Baca Juga :
Sore tadi, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,12 persen, dolar Singapura menguat 0,22 persen, dolar Taiwan menguat 0,14 persen, peso Filipina menguat 0,06 persen, rupee India menguat 0,11 persen, yuan China menguat 0,07 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,12 persen.
Sedangkan won Korea Selatan melemah 0,15 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,07 persen. Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS.
Poundsterling Inggris melemah 1,25 persen dan dolar Australia melemah 0,40 persen. Sebaliknya dolar Kanada menguat 0,15 persen dan franc Swiss menguat 0,31 persen.
Dilansir dari CNNIndonesia, Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan sentimen yang mempengaruhi pergerakan dolar hari ini relatif tak berubah.
Penguatan mata uang emerging market dipengaruhi oleh vaksin buatan Pfizer-BioNTech yang mendapatkan persetujuan dari regulator FDA di Amerika Serikat.
Belum lagi, pemerintah AS menargetkan sebanyak 80 persen dari populasi negeri tersebut sudah mendapat suntikan vaksin pada awal musim panas (Mei atau Juni) tahun depan.
Dengan demikian mereka dapat mencapai status herd immunity.
Namun penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini disebabkan pasar masih melihat kasus harian covid-19 yang kian tinggi hari ke hari.
“Potensi pergerakan rupiah masih hampir sama di kisaran Rp14.050-14.150 per dolar AS,” tutupnya. (adi)
Komentar