Pedomanrakyat.com, Makassar — Hujan deras yang mengguyur Sulawesi Selatan sejak Minggu dini hari (22/12/2024) memicu bencana banjir dan tanah longsor di 12 kabupaten/kota.
Kota Makassar, yang berada di antara Maros dan Gowa, turut waspada terhadap potensi luapan Sungai Biringje’ne dan Je’nelata.
Menanggapi situasi ini, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Makassar ditugaskan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Baca Juga :
Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, menginstruksikan Damkarmat untuk memastikan peralatan dan personel siap menghadapi segala kemungkinan.
“Luapan sungai di Maros dan Gowa dapat berdampak langsung ke wilayah kita. Saya minta Damkarmat bersiaga penuh, terutama di wilayah rawan banjir seperti Kecamatan Manggala,” tegas Wali Kota Danny.
Damkarmat telah mengerahkan tim untuk melakukan pemantauan di lokasi-lokasi strategis dan membantu evakuasi warga yang terdampak.
Kepala Damkarmat Makassar, Hasanuddin, menjelaskan bahwa timnya bersinergi dengan BPBD dan OPD lain untuk mengevakuasi warga serta mengamankan jalur transportasi yang terputus akibat banjir.
Selain itu, Damkarmat juga memantau intensitas hujan dan luapan sungai untuk memperkirakan dampak yang lebih luas.
Hingga Minggu siang, tim telah dikerahkan ke beberapa titik di Kecamatan Manggala, yang dilaporkan mengalami banjir cukup parah.
Di sisi lain, Pemkot Makassar juga fokus pada pendataan pengungsi. Wali Kota Danny meminta laporan jumlah warga terdampak diperbarui setiap tiga jam.
Berdasarkan data terbaru dari Dinas Sosial Kota Makassar, sebanyak 1.742 jiwa telah mengungsi ke lokasi aman.
Damkarmat terus mengupayakan mitigasi bencana, termasuk menjaga kelancaran distribusi bantuan.
“Kami berkomitmen memberikan respon cepat agar warga yang terdampak mendapatkan bantuan secepatnya,” tutup Hasanuddin.
Komentar