Pedomanrakyat.com, Makassar – Darmawangsyah Muin terpilih aklamasi pada Musyawarah Provinsi (Musprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan, yang digelar di Hotel Santika Makassar, Rabu (19/11/2025).
Wakil Bupati Kabupaten Gowa ini resmi menahkodai KONI Sulawesi Selatan untuk masa bakti 2026–2029.
Dalam kesempatan itu, Darmawangsyah Muin, mengungkapkan bahwa, amanah sebagai ketua KONI Sulsel tentu tidak mudah, banyak tantangan ke depan yang akan kami hadapi.
Baca Juga :
“Tapi insyaallah dengan kebersamaan KONI Sulsel, seluruh pengurus, Pemda Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, saya rasa marwah dan martabat olahraga kita bisa kembali,” ujar DM, akronim namanya.
Ia menegaskan bahwa KONI hanyalah pelaksana teknis olahraga. Penentu kebijakan, terutama alokasi anggaran pembinaan, tetap berada di tangan pemerintah daerah. Karena itu, ia berharap kepengurusan periode ini mendapat perhatian lebih.
“Kita berharap kepengurusan ini dapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi dan Pemda-Pemda di daerah masing-masing,” jelasnya.
Salah satu fokus utama Darmawangsyah adalah pembinaan atlet muda. Ia mengungkapkan bahwa bibit-bibit unggul dari kabupaten/kota akan dipoles di tingkat provinsi dan disiapkan untuk tampil di PON 2028.
“Insyaallah 2028 kami akan luncurkan atlet muda hasil pembinaan jangka panjang. Sulsel bisa masuk lima besar, minimal sepuluh besar,” tegas DM.
Terkait evaluasi prestasi Sulsel yang menurun pada beberapa PON terakhir, Wakil Bupati Gowa ini menilai penyebab utama adalah berkurangnya perhatian pemerintah serta minimnya anggaran pembinaan.
“Perhatian pemerintah turun drastis dan anggaran pembinaan sangat minim. Untuk mendapatkan atlet berkualitas, dibutuhkan pembinaan berkelanjutan dan pendanaan yang tidak sedikit,” terangnya.
Olehnya itu, Darmawangsyah Muin membuka peluang kolaborasi dengan sektor swasta dan BUMN untuk memberikan CSR bagi KONI Sulsel. “Kami akan berusaha maksimal mengetuk hati dan membuka pikiran semua pemangku kebijakan demi mengembalikan kejayaan olahraga Sulsel,” beber DM
Selain itu, ia juga telah memasang target tinggi untuk KONI Sulsel kedepan, yakni membawa Sulsel menembus 10 besar pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB)
Target itu bukan tanpa alasan. Prestasi Sulsel dalam empat gelaran PON terakhir mengalami pasang surut. Pada PON XVIII Riau 2012, Sulsel mencatat prestasi terbaik dengan meraih 19 emas, 17 perak, dan 20 perunggu sehingga menempati peringkat 7 nasional.
Namun capaian itu menurun di PON XIX Jawa Barat 2016 dengan torehan 12 emas, 23 perak, dan 28 perunggu (peringkat 12). PON XX Papua 2021, di mana Sulsel hanya mampu mengumpulkan 11 emas, 13 perak, dan 13 perunggu serta menduduki peringkat 11.
Kondisi itu berlanjut pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, ketika Sulsel mengoleksi 61 medali 10 emas, 20 perak, dan 31 perungg dan harus puas berada di peringkat 16.

Komentar