Pedomanrakyat.com, Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim akselerasi sektor pertanian saat ini sedang berjalan maksimal. Hal itu terlihat dari NTP (Nilai Tukar Petani) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP).
NTP adalah mengukur kemampuan tukar produk pertanian yang dihasilkan petani dengan barang atau jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani dan barang atau jasa yang diperlukan dalam menghasilkan produk pertanian.
Sementara NTUP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima oleh petani dengan indeks biaya produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM).
Baca Juga :
Keduanya memiliki peningkatan di atas target yang dicantumkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Intinya baru kali ini NTP dan nilai tukar usaha pertanian itu 111 persen peningkatannya dari BPS. Padahal RPJM 105 persen pada 2024,” kata Syahrul dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024, Rabu, 16 Agustus 2023.
Baca juga: Persediaan Dalam Negeri Diklaim Tetap Aman Meski Sebagian Komoditas Diekspor
Menurutnya, dari hasil indikator yang ada saat ini menunjukkan sektor pertanian sedang maju berjalan.
“NTP ini menjadi salah satu ukuran dari seperti apa akselerasi dan kesejahteraan petani yang ada,” sebut dia.
Masih di tempat yang sama, Syahrul juga menyampaikan bahwa saat ini produksi beras Indonesia sangat aman yakni mencapai 31,54 juta ton. Dengan jumlah tersebut Indonesia mengalami overstock.
“Saat ini produksinya 31,54 juta ton beras. Sementara yang kita makan satu tahun sampai Desember itu 30 juta kurang sedikit. Jadi kita punya overstock 1,5 juta,” jelas dia.
Syahrul juga menambahkan untuk menjaga pasokan beras saat musim El Nino, pihaknya juga tengah menyiapkan impor beras sebanyak 500 ribu ton.
Komentar