Demokrat Sindir Hasto PDIP Ngotot Pemilu Tertutup: Trauma Kasus Harun Masiku

Nhico
Nhico

Senin, 20 Februari 2023 10:52

Demokrat Sindir Hasto PDIP Ngotot Pemilu Tertutup: Trauma Kasus Harun Masiku

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Partai Demokrat membalas sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lupa sejarah terkait sistem Pemilu.

PD menyebut Hasto trauma dengan kasus Harun Masiku.

“Saya curiga Hasto ngebet sekali dorong proporsional tertutup karena dia sangat trauma dengan kasus Harun Masiku. Dia bahkan nggak bisa bedakan mana kehendak rakyat mana kehendak elite. Pesan Pak SBY jelas sekali. Tanya dulu kehendak rakyat!” kata Elite Partai Demokrat (PD) Irwan Fecho, dalam keterangannya, Minggu (19/2/2023).

Irwan mengatakan SBY mempertanyakan urgensi dan alasan kuat mengubah sistem Pemilu. Irwan meminta Hasto fokus menjawab pertanyaan SBY, bukan justru membandingkan perubahan sistem Pemilu di 2008.

“Urgensi dan alasan kuat untuk mengubah sistem Pemilu saat ini apa? Itu yang ditanyakan pak SBY. Harusnya fokus jawab itu. Bukan justru membandingkan perubahan sistem pemilu di 2008,” tuturnya.

Sebab menurut Irwan, perubahan sistem Pemilu di 2008 adalah kehendak rakyat. Sementara sistem proposional tertutup disebut merupakan warisan orba.

“Perubahan sistem Pemilu di 2008 menjadi proporsional terbuka adalah murni kehendak rakyat, pekerjaan rumah pasca reformasi yang belum diselesaikan pemimpin pemerintahan sebelumnya,” tuturnya.

“Sistem pemilu tertutup itu warisan orba. Apakah Hasto mau kembali ke sistem orba? Rakyat berhak memilih langsung wakilnya sesuai yang mereka inginkan dalam pemilihan langsung. Rakyat bisa menagih langsung ke wakil rakyat yg mereka pilih dibanding wakil mereka yang dipilih oleh elite partai,” sambungnya.

Sebelumnya SBY mempertanyakan situasi kegentingan apa yang mengharuskan sistem pemilu harus diubah. SBY mencontohkan situasi krisis pada tahun 1998, ketika reformasi terjadi dan rezim Orde Baru Soeharto berakhir.

“Apakah saat ini, ketika proses pemilu telah berlangsung, ada sebuah kegentingan di negara kita, seperti situasi krisis tahun 1998 dulu misalnya, sehingga sistem pemilu mesti diganti di tengah jalan,” ujar SBY dalam tulisannya di Facebook yang dibagikan kepada wartawan, Minggu (19/2).

Merespons hal itu, Hasto menyebut SBY lupa dirinya pernah mengganti sistem Pemilu pada 2008 silam. Hal itu ditempuh melalui mekanisme judicial review yang diajukan kader Demokrat.

“Pak SBY kan tidak memahami jas merah. Pak SBY lupa bahwa pada bulan Desember tahun 2008, dalam masa pemerintahan beliau, justru beberapa kader Demokrat yang melakukan perubahan sistem proporsional tertutup menjadi terbuka melalui mekanisme judicial review,” kata Hasto kepada wartawan di Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (19/2/2023).

 

 Komentar

Berita Terbaru
Metro04 November 2025 22:31
Aliyah Mustika Ilham: dr. Abdul Azis Adalah Simbol Ketulusan dan Pengabdian
Pedomanrakyat.com, Gowa – Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menghadiri ceramah dan doa bersama mengenang aktivis kemanusiaan sekalig...
Metro04 November 2025 21:29
Lepas Sambut Pangdam Hasanuddin, Wagub Fatmawati Tegaskan Sinergi Pemprov–TNI
Pedomanrakyat.com, Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan pentingnya sinergi yang solid antara Pemerintah Provi...
Daerah04 November 2025 20:30
Pemkab Luwu Timur Gandeng Briton Cambridge Kembangkan Sekolah dan BLK Bertaraf Internasional
Pedomanrakyat.com, Lutim – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Pemkab Lutim) menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan Briton English E...
Daerah04 November 2025 19:26
Wabup Sinjai Mahyanto Tutup Kegiatan Local Digital Heroes 2025
Pedomanrakyat.com, Sinjai – Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda secara resmi menutup kegiatan Local Digital Heroes Tahun 2025 untuk Sahabat ...