Dewan: Mesjid di Zona Merah Sebaiknya Jangan Gelar Salat Ied

Sangsurya
Sangsurya

Senin, 18 Mei 2020 16:17

Dewan: Mesjid di Zona Merah Sebaiknya Jangan Gelar Salat Ied

Pedoman Rakyat, Makassar –Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan panduan salat Idul Fitri khususnya di tengah masa pandemi virus Corona. MUI menyarankan umat Islam tetap melaksanakan salat Ied. Namun bagi masyarakat yang tinggal di kawasan zona merah sebaiknya laksanakan salat Ied di rumah masing-masing.

Pj Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf pun mengatakan demikian. Dalam keterangannya di hadapan awak media, Yusran mengisyaratkan pelaksanaan salat Idul Fitri boleh dilakukan di mesjid selama didukung protokol pencegahan penularan Covid 19.

“Kita pusatkan pelaksanaan salat Idul fitri di mesjid-mesjid yang ada di wilayah masing masing,” ungkap Yusran, Senin (18/5/2020).

Menanggapi keputusan tersebut, Anggota DPRD Kota Makassar, Andi Astiah sepakat jika salat Ied tahun ini bisa dilaksanakan di mesjid. Namun perlu diklasfikasi agar mudah mendeteksi jemaah yang hadir.

Untuk di zona merah atau kawasan penyebaran Covid-19 yang belum terkendali, Andi Astiah menyarankan untuk tidak menggelar salat Ied di mesjid.

Namun jika kawasan yang penularannya telah melandai, dibolehkan membuka mesjid untuk salat Ied.

“Baiknya untuk di perumahan begitu yang jemaahnya saling kenal apalagi di zona hijau sebaiknya dibolehkan buka mesjid untuk salat Ied,” ujar Andi Astiah di Gedung DPRD Kota Makassar, Senin (18/5/2020).

Politisi PKS itu menyampaikan relaksasi perlu dilakukan untuk menghadirkan keadilan dan ketentraman umat. Namun tentunya dengan menaati aturan Covid-19.

“Jika ada relaksasi ekonomi, sebaiknya relaksasi kegiatan keagamaan juga diadakan. Sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial di kemudian hari,” ungkap dia.

Andi Astiah justru kurang sepakat jika pelaksanaan salat Ied digelar di tanah lapang. Karena selain sulit menerapkan standar protokol kesehatan, juga sulit mendeteksi orang yang ikut salat.

“Sebaiknya di mesjid saja. Kalau di lapangan agak sulit deteksinya. Orang dari mana-mana bisa saja datang. Kita tidak tahu yang mana OTG, PDP, ODP, atau bahkan yang positif. Jadi sangat riskan,” pungkas Andi Astiah.

 Komentar

Berita Terbaru
Politik26 September 2023 17:46
Lewat Partai NasDem, Hj Nurwahyuni Malik Kembali Nyaleg DPRD Maros
Pedomanrakyat.com, Makassar – Mantan Anggota DPRD Kabupaten Maros, Hj. Nurwahyuni Malik kembali maju pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mend...
Metro26 September 2023 16:50
Wali Kota Danny Pomanto Presentasikan Pakinta dan Jampangi dalam Innovative Government Award Kemendagri 2023
Pedomanrakyat.com, Korea – Meski masih mengikuti World Cities Summit Mayor Forum 2023 di Seoul, Korea, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto me...
Metro26 September 2023 16:44
Gerakan Perubahan Perilaku, Wawali Makassar Fatmawati Rusdi Tekankan Pentingnya Sinergitas
Pedomanrakyat.com, Makassar – Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi secara resmi membuka kegiatan Gerakan Perubahan Perilaku untuk Percepata...
Metro26 September 2023 16:40
Makassar Bersiap Selenggarakan Forum ASEAN untuk Penyandang Disabilitas Oktober Mendatang
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Makassar melalui Kementerian Sosial akan menjadi tuan rumah ASEAN High Level Forum (AHLF) on Disability-Inclusive D...