Pedoman Rakyat, Thailand- Pandemi Covid-19 di Thailand kini semakin parah, terlihat dari adanya lonjakan kasus positif Covid-19, hingga kasus kematian.
Keparahan ini bahkan membuat fasilitas kesehatan sudah tidak sanggup untuk menampung jenazah Covid-19 di bangsal jenazah. Mereka memutuskan untuk menyimpan jenazah di dalam sebuah kontainer pendingin.
Mengutip Channel News Asia, Minggu (01/08/2021), di Rumah Sakit Universitas Thammasat dekat ibu kota Bangkok, kamar mayat dengan 10 lemari es biasanya menangani hingga tujuh otopsi sehari. Tetapi gelombang terbaru dari pandemi coronavirus membuat mereka harus menangani lebih dari 10 mayat setiap harinya.
Baca Juga :
“Tidak ada cukup ruang, jadi kami membeli dua kontainer untuk penyimpanan mayat,” ucap Pharuhat Tor-udom, Direktur Rumah Sakit itu, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (01/08/2021)
Ia menyebut gelombang kematian ini juga disebabkan oleh hampir 20% mayat tidak diketahui penyebab kematiannya, sehingga diputuskan untuk dinyatakan positif Covid-19.
“Saat gelombang infeksi, kami menggunakan peti kemas untuk menyimpan mayat yang menunggu untuk diotopsi untuk identifikasi. Tapi kami belum melakukannya (lagi) sampai sekarang,” kata Pharuhat.
Selain itu, Pharuhat menambahkan bahwa saat ini fasilitas perawatan di rumah sakitnya juga tidak mencukupi. Hal ini membuat banyak pasien yang meninggal dunia akibat akses perawatan yang sangat kurang
“Yang membuat kami sangat sedih adalah kami tidak dapat membantu orang yang meninggal karena kurangnya akses ke perawatan medis,” tambahnya.
Thailand pada Sabtu (31/7/2021) melaporkan rekor harian 18.912 kasus baru dan rekor 178 kematian baru, sehingga total akumulasi kasus Covid-19 menjadi 597.287 dan 4.857 kematian.
Komentar