Pedoman Rakyat, Jakarta – Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam, setelah hilang kontak pada Rabu (21/4/2021). Kini akan dilakukan proses evakuasi.
Hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 mendapat perhatian dunia. Amerika Serikat salah satunya.
Dilansir dari Kompas, Menteri Pertahanan AS Lioyd Austin telah berbicara dengan mitrany dari Indonesia yakni Prabowo Subianto dan menawarkan dukungan tambahan, yang dapat mencakup aset pencarian bawah laut.
Baca Juga :
AS mengerahkan pesawat pemburu kapal selam Navy P-8 Poseidon untuk membantu mencari dan menyelamatkan kapal selama Angkatan Laut Indonesia yang hilang di Laut Bali.
“Atas permintaan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan aset-aset airborne, termasuk pesawat patroli maritim Navy P-8 Poseidon, untuk membantu pencarian kapal selam hilang,” terang Sekretaris Pers Pentagon, John F Kirby dalam keterangannya.
Kemudian, dari situs Departemen Pertahanan AS (DOD), Kirby mengatakan, Navy P-8 Poseidon adalah pesawat patroli maritim yang dirancang khusus untuk mencari sesuatu, khususnya kapal selam.
Namun sejauh ini, belum ada permintaan bantuan lebih lanjut dari Indonesia kepada AS. Usai dinyatakan tenggelam.
Kata dia, terserah kepada Indonesia bagaimana melanjutkannya.
Ia lalu, menambahkan bahwa tugas seperti mengangkat kapal selam yang tenggelam ke permukaan adalah pekerjaan yang menantang.
“Sangat tergantung pada apakah Anda mengejar sebuah objek di bawah air, apa pun itu kondisinya dan seberapa dalam itu, dan juga seperti apa dasarnya dan seperti apa arusnya,” terangnya.
Ia menjelaskan kemudian bahwa ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk mengangkat kapal selam yang tenggelam ke permukaan.
“Mengangkat sesuatu dari dasar laut adalah pekerjaan yang berbahaya dan melelahkan. Kami memiliki beberapa kemampuan untuk membantu dalam hal itu,” sambungnya.
Komentar