Pedoman Rakyat, Kolombia – Pembunuhan brutal terhadap dua anak laki-laki yang dituduh mengutil di Kolombia telah menghidupkan kembali ketakutan akan kekerasan militan di negara itu lima tahun setelah kesepakatan damai antara pemerintah dan kelompok revolusioner FARC.
Dua anak laki-laki, berusia 12 dan 18 tahun, terlihat dalam video yang diposting online diikat di pergelangan tangan setelah ditahan oleh warga sipil di kota terpencil Tibu, dekat perbatasan dengan Venezuela.
Mereka dibawa pergi oleh orang-orang bersenjata dengan sepeda motor dan ditemukan tewas di pinggir jalan pada Jumat, 8 Oktober, menurut laporan setempat yang dilansir Independent. Video dari tempat kejadian menunjukkan tembakan anak yang lebih muda ditembak di kepala dengan tanda bertuliskan “pencuri” di lehernya.
Baca Juga :
Komandan polisi wilayah di Norte de Santander, Kolonel Carlos Martínez, menyalahkan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang sekarang sudah tidak berfungsi dan menawarkan hadiah 100 juta peso, atau sekira Rp382 juta untuk penangkapan mereka, demikian dilaporkan El Pais.
Dalam sebuah wawancara dengan Radio Caracol, Martinez memerintahkan penangkapan tiga penduduk setempat yang katanya terlibat dalam eksekusi dua anak laki-laki itu, yang diyakini berasal dari Venezuela.
“Mereka main hakim sendiri,” kata Martinez dilaporkan. “Itulah gunanya pihak berwenang.”
Warga sipil telah membantah terlibat, mengatakan mereka menelepon pihak berwenang beberapa kali tetapi mereka tidak pernah tiba. Menurut laporan video, pria sipil bersenjata mengatakan mereka akan menyerahkan anak-anak itu kepada pihak berwenang.
Ombudsman Kolombia telah meluncurkan penyelidikan, sementara Jaksa Agung Venezuela Tarek William Saab menulis permintaan resmi kepada pemerintah Kolombia menuntut jawaban atas pembunuhan dua warga negara Venezuela.
Presiden Kolombia Ivan Duque Márquez, yang saat ini berada di Washington DC dalam kunjungan resmi, mengatakan pemerintah terus bentrok dengan angkatan bersenjata di wilayah tersebut.
“Situasi seperti ini sangat menyakitkan ketika menyangkut tindakan pembunuhan saudara seperti itu, kekuatan kekuatan publik akan tetap ada di wilayah negara itu,” katanya.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Kolombia mengutuk pembunuhan ganda tersebut.
“Kami mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki peristiwa ini. Kami menyerukan penghormatan terhadap kehidupan dan perlindungan anak-anak,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Komentar