Dokter: Campak Lebih Menular dari COVID-19

Nhico
Nhico

Rabu, 01 Februari 2023 12:47

Dokter: Campak Lebih Menular dari COVID-19

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Persebaran penyakit campak pada saat ini tengah meningkat pada sejumlah daerah di Indonesia.

Hal ini perlu diwaspadai oleh masyarakat, terlebih karena campak ternyata jauh lebih menular dibanding COVID-19.

Pakar kesehatan Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp. A, Subsp. I.P.T., M.TropPaed mengatakan penyakit campak lebih menular dari COVID-19 dengan daya tular pada 12 hingga 13 orang di sekitar pasien.

“SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 saja menularkan paling banyak dua sampai tiga dari setiap penderita. Jadi bayangkan campak ini enam hingga tujuh kali lebih menular dibandingkan COVID-19, sangat mudah menular, sangat mudah menimbulkan kejadian luar biasa,” kata Prof Hinky beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Menurut Prof Hinky yang mengambil spesialisasi ilmu kesehatan anak subspesialis kesehatan anak infeksi dan penyakit tropis dan berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah itu, virus campak, khususnya pada anak bertahan selama empat hari sebelum memunculkan gejala dan empat hari setelah gejala.

Virus penyebab yang biasanya dari famili Paramyxovirus ini ditularkan melalui batuk, bersin, ludah, air mata atau kontak langsung orang yang terinfeksi.

Virus dapat melayang di udara khususnya pada ruangan dengan sirkulasi udara tertutup sampai dua jam.

“Tentunya kalau sirkulasinya terbuka semisal di lapangan, ruangan dengan jendela dan pintu terbuka, melayang-layang tetapi tidak sampai dua jam dan mungkin kepadatan virusnya lebih rendah,” kata Prof Hinky yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.

Daya tular virus pada kawasan terbuka atau ruang dengan sirkulasi udara terbuka masih dapat terjadi, tetapi dikatakan lebih ringan sehingga tidak sampai menularkan ke 12 atau 13 orang.

“Tetapi tetap menularkan. Jadi, ruangan kita harus memiliki ventilasi yang baik, udara bersih masuk harus leluasa dan udara yang mengandung virus dialirkan keluar,” catat Prof Hinky.

Lama penularan atau fase infeksius biasanya selama sepekan, tetapi sebelum tampak gejala sebenarnya sudah menularkan.

Pasien umumnya sembuh setelah satu minggu sejak demam, kemudian bercak-bercak merah yang muncul berubah warna menjadi cokelat atau gelap dan agak bersisik dan mengelupas. Ini tanda pasien sudah sembuh dan tidak menularkan lagi.

“Setelah demam mulai turun, kalau komplikasi tidak terjadi atau dapat ditangani begitu bercak merah jadi cokelat itu tanda sudah fase tidak menularkan. Biasanya nafsu makan kembali pulih, anak aktif kembali. Jadi, kira-kira seminggu sakitnya,” tandasnya.

 Komentar

Berita Terbaru
Politik17 September 2024 20:51
Wujudkan Pembangunan Berkeadilan, Andi Sudirman Semasa Memimpin Sulsel Telah Alokasikan Anggaran Rp 1,2 Triliun di Luwu Raya
Pedomanrakyat.com, Luwu – Mantan Sekretaris Daerah Kota Palopo, H.M. Jaya menyatakan sikap untuk mengawal kemenangan pasangan bakal calon Gubern...
Daerah17 September 2024 20:11
Hadiri Acara Pernikahan, Irwan Hamid Jadi Rebutan Warga untuk Foto Bareng
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Kandidat calon Bupati Kabupaten Pinrang, Andi Irwan Hamid, menyempatkan diri menghadiri acara pernikahan di salah s...
Metro17 September 2024 15:11
Partai NasDem Tunjuk Rachmatika Dewi ‘Cicu’ Jadi Ketua DPRD Sulsel, Muh Sadar Ketua Fraksi
Pedomanrakyat.com, Makassar – Pelantikan Anggota DPRD Sulawesi Selatan periode 2024-2029, akan berlangsung pada 24 September 2024 mendatang. Ses...
Hiburan17 September 2024 15:07
Kesal Area Sensitif Tubuhnya Direkam saat Joget Berbusana Mini, Shakira Langsung Tinggalkan Panggung
Pedomanrakyat.com, Jakarta- Penyanyi kenamaan dunia, Shakira, belum lama ini menjadi sorotan publik dunia. Pasalnya, beredar sebuah video yang memperl...