Pedoman Rakyat, Jakarta – Relawan Peduli Pencegahan Covid-19 Dokter Tirta Mandira Hudhi memberikan kritikan kepada pemerintah terkait beda perlakuan soal kerumunan antara Habib Rizieq dan anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming saat mendaftar sebagai calon wali kota Solo.
Menurut Dokter Tirta, pemerintah seharusnya bersikap tegas kepada semua pelanggar protokol kesehatan Covid-19.
Tirta mengatakan, seharusnya pemerintah tidak hanya mempersoalkan kerumunan Rizieq karena hal yang sama juga terjadi pada Gibran di Solo.
Baca Juga :
“Kalau mau bijak, tegas, ayo tegas semua. Jangan anak Presiden di Solo (kampanye tidak ditegur). Habib Rizieq ditegur, semua (harusnya) ditegur,” kata Tirta dalam acara Indonesia Lawyers Club yang disiarkan TV One, Selasa (17/11).
Tirta menyebut sejak virus corona mewabah di Indonesia, ia sudah sering mengkritik ketidaktegasan pemerintah dalam menindak kerumunan. Misalnya, soal kerumunan dangdutan di Wisma Atlet, kerumunan di restoran cepat saji McDonald’s Sarinah, kerumunan di Waterboom Medan, demo Omnibus Law, dan masih banyak lagi.
Dalam kasus Rizieq, menurut Tirta, seharusnya sejak awal pemerintah bisa mengambil langkah yang serius untuk mengantisipasi kerumunan massa Rizieq. Salah satunya adalah dengan mengajak dialog kubu FPI dan Rizieq.
“Kita sudah tahu di sini massa Habib Rizieq banyak, harusnya ajak Habib untuk mengedukasi. Apa sudah diajak dialog, tokoh-tokoh yang jemput sudah diajak diskusi?” ujarnya.
Tirta juga menyayangkan pencopotan Irjen Nana Sujana dari posisi Kapolda Metro Jaya. (ian)
Komentar