Dorong Peningkatan Daya Saing Varietas Unggul, Kementan Resmikan Kebun Uji BUSS

Zafran Alvaro
Zafran Alvaro

Kamis, 08 April 2021 13:08

Dorong Peningkatan Daya Saing Varietas Unggul, Kementan Resmikan Kebun Uji BUSS

Pedoman Rakyat, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) meresmikan Kebun Pemeriksaan Subtantif PVT Tanaman Dataran Rendah Mojosari, Kab. Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (8/4/2021). Menurut Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono, pengujian BUSS meliputi uji pada unsur baru, unik, seragam, dan stabil pada varietas tanaman.

Diharapkan pengujian yang merupakan bagian dari tahapan penerbitan sertifikat Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) ini dapat turut meningkatkan daya saing varietas unggul milik Indonesia di pasar global.

“Penerbitan sertifikat Hak PVT terlihat masih jauh dari potensinya. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini, salah satunya tentu terkait dengan proses pelayanan penerbitan hak PVT di Kementan. Peresmian Kebun uji BUSS hari ini merupakan bagian dari upaya kita dalam memperbaiki kualitas pelayanan dalam penerbitan hak PVT ke depan,” sebutnya.

Momon menyebutkan sampai dengan saat ini telah tercatat sebanyak 506 varietas tanaman yang diberi Hak PVT. Pengeluaran sertifikat PVT Indonesia sebetulnya masih terbilang unggul dibandingkan negara-negara ASEAN. Indonesia hanya tertinggal dari Vietnam yang telah mengeluarkan sertifikat bagi 1.628 varietas. Tapi Momon menjelaskan, Indonesia tengah memberikan perhatian khusus pada pelaksanaan PVT di negara-negara maju.

“Sebagai contoh China sampai saat ini telah memberikan perlindungan sebanyak 7.834 varietas, Amerika Serikat 1.590 varietas, Korea Selatan 857 varietas, Jepang 822 varietas, Rusia 765 varietas,” paparnya.

Diungkap Momon, sertifikasi varietas merupakan bagian penting dalam upaya peningkatan ketersediaan benih bermutu varietas unggul. Kegiatan untuk menghasilkan varietas tanaman yang lebih unggul perlu didorong melalui perlindungan hukum ataupun pemberian insentif bagi orang atau badan usaha yang bergerak di bidang pemuliaan tanaman.

“Salah satu penghargaan adalah memberikan perlindungan hukum atas kekayaan intelektual dalam menghasilkan varietas tanaman, termasuk dalam menikmati manfaat ekonomi dan hak-hak pemulia lainnya,” sebut Momon.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Erizal Jamal menyebutkan Kementan terus memberikan perhatian khusus pada penerbitan Hak PVT. Varietas unggul disebutnya sebagai kunci dalam peningkatan produktivitas.

“Benih varietas unggul memiliki peran sekitar 5 – 20 persen untuk memacu peningkatan produksi. Jadi kalau petani menggunakan benih unggul, maka produktivitas kita turut meningkat,” imbuh Erizal.

Sebelumnya, seluruh pelaksanaan Uji BUSS dilaksanakan di fasilitas Lembaga Penelitian milik Pemerintah dan Perguruan Tinggi, serta di lahan pemohon. Hal ini dikarenakan Pusat PVTPP belum memiliki fasilitas pengujian BUSS sendiri.

Namun secara bertahap, Kementerian Pertanian terus berupaya untuk meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan Perlindungan Varietas Tanaman di Indonesia, di antaranya dengan mendirikan Kebun Pemeriksaan Substantif (KPS) PVT. Selain KPS untuk Tanaman Rendah di Mojokerto, Kementan juga membangun KPS Tanaman Dataran Tinggi yang berlokasi di Lembang, Jawa Barat.

“Kita harapkan Kebun ini bisa memiliki peran strategis dalam mengembangkan pertanian ke depannya,” ungkap Erizal.

Keberadaan KPS di Mojosari ini mendapatkan sambutan positif dari pelaku industri perbenihan. Direktur PT Benih Citra Asia Slamet Sulitisiyo berharap kehadiran Kebun Uji BUSS bisa meningkatkan motivasi para pemulia tanaman dalam menghasilkan varietas-varietas unggul.

“Dengan meningkatnya motivasi para pemulia, kita harapkan semakin banyak varietas unggul kita bisa bersaing di pasar internasional,” harap Slamet.

Slamet juga mengharapkan pemerintah terus memberikan perhatian kepada para pemulia yang memberikan kontribusi terhadap produksi pangan nasional. Hal ini adalah hal yang lumrah karena untuk menghasilkan varietas benih unggul membutuhkan waktu lama dan biaya yang besar.

“Semoga pemerintah bisa terus menghadirkan kebijakan yang memotivasi para pemulia. Bagaimanapun, para pemulia menghasilkan manfaat besar bagi masyarakat petani Indonesia,” ujarnya.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro04 November 2025 22:31
Aliyah Mustika Ilham: dr. Abdul Azis Adalah Simbol Ketulusan dan Pengabdian
Pedomanrakyat.com, Gowa – Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menghadiri ceramah dan doa bersama mengenang aktivis kemanusiaan sekalig...
Metro04 November 2025 21:29
Lepas Sambut Pangdam Hasanuddin, Wagub Fatmawati Tegaskan Sinergi Pemprov–TNI
Pedomanrakyat.com, Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan pentingnya sinergi yang solid antara Pemerintah Provi...
Daerah04 November 2025 20:30
Pemkab Luwu Timur Gandeng Briton Cambridge Kembangkan Sekolah dan BLK Bertaraf Internasional
Pedomanrakyat.com, Lutim – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Pemkab Lutim) menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan Briton English E...
Daerah04 November 2025 19:26
Wabup Sinjai Mahyanto Tutup Kegiatan Local Digital Heroes 2025
Pedomanrakyat.com, Sinjai – Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda secara resmi menutup kegiatan Local Digital Heroes Tahun 2025 untuk Sahabat ...