Pedoman Rakyat, Jakarta – Kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) harus berperan dalam mendorong transformasi sistem pertanian tradisional menjadi modern. Transformasi ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas SDM pertanian.
Seruan tersebut dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi saat membuka Rapat Koordinasi IPDMIP di Depok, Jawa Barat.
“IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu. Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/4/2021).
Baca Juga :
Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak. Sistem pertanian ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” kata Dedi Nursyamsi yang hadir didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Leli Nuryati selaku Direktur National Project Implementation Unit (NPIU) IPDMIP.
Hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo agar kegiatan IPDMIP berjalan maksimal, dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat perdesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan.
“Dengan IPDMIP, kita akan menggenjot produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi. Diharapkan pendapatan petani naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat,” kata Mentan Syahrul.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Nursyamsi mengapresiasi pencapaian realisasi kegiatan dan anggaran IPDMIP tahun 2020, yang mencapai 94%. Dengan pencapaian itu, tahun ini IPDMIP diberi kesempatan untuk melakukan top-up (penambahan) pagu anggaran.
“Dengan top-up sebesar Rp65 miliar, sehingga total pagu anggaran kegiatan IPDMIP menjadi Rp103 miliar. Tim NPIU harus memperhitungkan secara matang langkah-langkah mulai perencanaan, persiapan, pelaksanaan, monitoring serta evaluasinya,” katanya.
Dedi mengingatkan, IPDMIP harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak output dan outcome signifikan di lahan-lahan pertanian beririgasi. IPDMIP dapat berperan melalui kegiatan Training of Trainer (TOT), Training of Facilitator (TOF), Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) di tingkat provinsi (Kostrawil) dan kabupaten (Kostrada).
Dedi Nursyamsi mengharapkan NPIU dari IPDMIP dalam bekerja mencontoh tim sepak bola yang mengutamakan kerjasama tim, kemampuan individu sehingga dapat menerjemahkan dan melaksanakan arahan pimpinan.
“Tim NPIU juga harus melakukan akselerasi semua kegiatan melalui proses yang cepat, sistematis dan taktis,” katanya.
Komentar