Pedomanrakyat.com, Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S) sekaligus meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Halaman Kantor Camat Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Jumat (14/11/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penguatan strategi daerah dalam menurunkan angka stunting secara lebih terarah dan terukur.
Dalam sambutannya, Fatmawati Rusdi menyampaikan bahwa stunting merupakan persoalan strategis yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Sulawesi Selatan di masa mendatang.
Baca Juga :
Menurutnya, konsistensi intervensi diperlukan hingga ke level desa sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dasar.
“Stunting bukan hanya isu kesehatan, ini persoalan masa depan anak-anak kita. Semua pihak harus bergerak bersama dan bekerja terarah untuk menurunkan angkanya,” ujar Fatmawati Rusdi di hadapan peserta kegiatan.
Ia menegaskan bahwa pengawasan program intervensi kini diperkuat pada kelompok sasaran ibu hamil, balita, remaja putri, dan keluarga berisiko. Level desa disebutnya sebagai titik paling kritis yang menentukan keberhasilan pendampingan tumbuh kembang anak.
“Level desa adalah titik paling menentukan. Di situlah tumbuh kembang balita dipantau, intervensi diberikan, dan keluarga berisiko didampingi,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Fatmawati Rusdi juga mengumumkan capaian menggembirakan Sulawesi Selatan yang baru saja memperoleh dua penghargaan nasional: Provinsi Terbaik Penurunan Prevalensi Stunting dan Provinsi Terbaik Program GENTING tingkat nasional.
Selain itu, Pemprov Sulsel menerima insentif fiskal senilai Rp6,9 miliar atas keberhasilan percepatan penurunan stunting.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja keras semua kabupaten dan kota. Ini bukan hanya prestasi pemerintah provinsi, tetapi prestasi seluruh masyarakat Sulawesi Selatan,” tutur Wagub.
Secara data, Sulawesi Selatan mencatat penurunan prevalensi stunting dari 27,4 persen pada 2023 menjadi 23,3 persen pada 2024.
Penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sidenreng Rappang cukup signifikan, yaitu 6,1 persen, dari 26,4 persen pada tahun 2023 menjadi 20,3 persen pada tahun 2024 berdasarkan data SSGI. Hal ini menjadikan Sidrap sebagai kabupaten dengan prevalensi stunting terendah kedua di Sulawesi Selatan.
Fatmawati Rusdi menekankan pentingnya akselerasi dan penguatan implementasi GENTING untuk mengejar target nasional sebagaimana diatur dalam Perpres tentang Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting.
Peluncuran GENTING di Sidrap diikuti 200 anak stunting dari lima puskesmas serta didukung oleh 45 orang tua asuh.
Melalui program ini, anak-anak menerima paket dukungan gizi, pendampingan kesehatan, serta edukasi pola asuh berkelanjutan.
Pemprov Sulsel turut memberikan bantuan berupa tiga paket optimalisasi lahan pekarangan masing-masing senilai Rp90 juta, multivitamin, biskuit, bibit sayur, dan pelaksanaan gerakan makan telur bagi 200 anak stunting.
Wagub menegaskan kembali bahwa perbaikan gizi berbasis keluarga harus menjadi fondasi utama pencegahan stunting. “Apa yang kita lakukan hari ini adalah investasi terbesar untuk masa depan Sulawesi Selatan. Kesehatan anak-anak adalah prioritas tertinggi,” tegasnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada tenaga kesehatan, kader posyandu, TP PKK, camat, serta pemerintah desa yang telah bekerja di garis depan penanganan stunting. Dedikasi lapangan disebut menjadi faktor utama keberhasilan Sulsel meraih penghargaan nasional.
Menutup sambutannya, Fatmawati Rusdi berharap Sidrap dapat mempercepat penanganan stunting melalui GENTING. “Mari terus satukan langkah. Generasi emas Sulawesi Selatan hanya bisa terwujud bila kita menjaga anak-anak dari stunting sejak hari ini,” ujarnya.
Komentar