Pedomanrakyat.com, Jakarta – Presiden Prabowo resmi melantik Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, 2025-2030.
“Alhamdulillah yaa, kami siap berkerja untuk masyarakat Sulawesi Selatan. Karena, ini kan amanah rakayat,” singkat Fatmawati.
Pasangan tagline “Andalan Hati” itu, dilantik bersamaan dengan total 961 kepala daerah. Terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, dan 85 wakil wali kota.
Baca Juga :
Pelantikan Fatmawati Rusdi sebagai Wakil Gubernur pertama, melewati berbagai pertarungan. Dalam waktu setahun pada 2024, ia bertarung dua kali, bahkan melepaskan jabatan Wakil Wali Kota Makassar, yang kala itu masih setahun lebih.
Dalam pertarungan dua kali di tahun 2024. Pertama pada pileg (Caleg DPR RI) dapil Sulsel I, pada 14 Februari. Fatmawati berhasil duduk sebagai caleg terpilih menjadi peraih kursi pertama, mendapatkan 106.806 suara dari 279.914 suara partai.
Kemudian, pada hajatan pilkada serentak 27 November 2024. Politisi NasDem itu, maju sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi Andi Sudieman. Mereka meraih kemenangan dengan perolehan suara 3.014.255 atau 65,32% suara.
Diketahui, pada Pilkada Makassar di tahun 2020 lalu, Fatmawati juga mengukir sejarah sebagai Wakil Wali Kota perempuan pertama di Makassar, saat itu ia berpasangan dengan Moh Ramdhan Pomanto dan menjadi satu-satunya kontestan perempuan di Pilkada Makassar.
Hari ini, Kamis (20/2/2025). Fatmawati resmi menyandang posisi Wakil Gubernur Sulsel. Sejarah baru berhasil ditorehkan, karena menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Wagub Sulsel, dimana sebelumnya, posisi tersebut diisi oleh pria.
Sebelum memasuki dunia politik, Fatmawati memulai karir profesionalnya di dunia korporasi, dengan menjabat sebagai Direktur PT Banyumas Jaya Mandiri Lines Jakarta.
Ia juga pernah menjadi Anggota Komisi V DPR RI dari PPP pada tahun 2014-2018. Duduk di Senayan sebagai anggota DPR RI, ia bertugas di Komisi V yang membidangi perhubungan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan pedesaan dan kawasan tertinggal.
Ketika Rusdi Masse Mappasessu, suami dari Fatmawati menjabat sebagai Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), Fatmawati membuat beragam terobosan sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sidrap.
Diketahui, pasangan ASS-Fatma memiliki visi-misi untuk membangun Sulsel lima tahun kedepan. Untuk itu, dalam visinya Andalan Hati mengusung “Sulsel Maju dan Berkarakter”.
Dapat dimaknai bahwa Maju berarti melanjutkan pembangunan Sulsel pada multisektor dengan dasar pondasi kuat yang telah dibangun oleh kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya dalam rangka mendukung Indonesia Emas 2045.
Maju, juga mencerminkan pembangunan yang berkelanjutan dengan fokus pada peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pengelolaan lingkungan.
Serta ketersediaan infrastruktur yang memadai, pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik. Pengelolaan pertanian dan sumber daya alam lainnya yang modern dan berdaya saing berbasis ekonomi hijau dan ekonomi biru. Semua untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan bagi seluruh masyarakat.
Kemudian, berkarakter berarti dalam konteks pembangunan di Sulsel mencakup pengembangan masyarakat yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya.
Akan tetapi juga memperkuat nilai-nilai integritas, akhlak, budaya, dengan menjunjung tinggi kejujuran, keadilan serta kesesuaian antara perkataan dan perbuatan (taro ada taro gau). Karakter ini, akan membentuk pembangunan Sulsel dengan mendepankan nilai- nilai yang unggul, adaptif, kompetitif, dan berbasis kearifan lokal.
Pembangunan yang berkarakter di Sulsel tidak hanya fokus pada fisik dan ekonomi, tetapi juga memperkuat nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi masyarakat, seperti getteng (teguh), lempu (jujur), ada tongeng (ucapan yang benar), temmapasilengeng (tidak memihak) dan ‘Ten dolong buntu puang, sisan sisu’ta kaiyako, bo’bo’ta kaiyako’ yang berarti tidak ada yang tidak bisa dipecahkan dengan hati yang ikhlas dan semangat yang kuat (peribahasa Toraja).
Sementara itu, untuk misi yang diusung pasangan Andalan Hati, sebanyak delapan poin.
Memajukan layanan pendidikan, kesehatan, sosial keagamaan, dan kemasyarakatan berbasis kompetensi, berakhlak, dan berkearifan lokal.
Melanjutkan hilirisasi pertanian untuk mencapai swasembada pangan dan lumbung pangan, serta sumber daya alam lainnya yang modern dan berdaya saing, berbasisekonomi hijau dan ekonomi biru.
Mengembangkan ekonomi masyarakat, pedesaan, dan daerah 3T (Terluar, Termiskin dan Tertinggal) untuk menekan angka pengangguran, kemiskinan, serta menangani gizi buruk dan stunting.
Mengembangkan desa mandiri sebagai pusat pertumbuhan untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Mendorong investası padat karya dan berwawasan lingkungan.
Mempercepat dan memperkuat transformasi digital dan birokrasi yang berintegritas, adaptif,dan melayani.
Memperkuat peran kepemudaan dalam pembangunan serta pelibatan kelompok marjinal, termasuk penyandang disabilitas.
Memperkuat layanan transportasi (darat, laut, udara) dan infrastruktur yang berorientasi pada kesiapan dan ketahanan menghadapi situasi bencana, berkeadilan, serta pengembangan pariwisata untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi.
Komentar