Pedoman Rakyat, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng teknik Hanara Clinic guna mengantarkan pangan lokal ke perhotelan.
Alhasil, pada tanggal 22 Mei 2021 bertempat di Bandung, telah dilakukan MoU Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan dengan hotel Accor Group dan Rumah Mode Bandung, MoU Petani Singkong Sukabumi dengan Pengolahan Mocaf PT. BAS dan juga Perjanjian Kerjasama Petani dengan hotel Accor Group yang disaksikan langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan kerjasama yang ditandatangani antara petani dengan hotel Accor Group dengan memasok pangan secara bertahap ke 135 hotel. Tahap berikutnya, pangan lokal petani Indonesia masuk ke Singapura, Malaysia dan berikutnya Asia Pasifik. Adapun total hotel Accor Grup di berbagai negara sebanyak 3.500 hotel yang ke depan menjadi pasar pasokan pangan lokal.
Baca Juga :
“Dengan menggandeng teknik Hanara, bahan dari pangan lokal ini diolah dengan cara tertentu dan dikonsumsi untuk meningkatkan potensi sel dan stamina tubuh. Manfaatnya pada tubuh langsung dapat dirasakan setelah mengonsumsi pangan lokal ini, seperti badan semakin nyaman, jalan semakin kencang tidak ngos ngosan dan wajah terlihat segar lebih happy, juga untuk inner beauty,” demikian dikatakan Suwandi di Jakarta, Minggu (23/5/2021).
Ia menyebutkan adapun pangan lokal tersebut di antara jagung, ubi, ketela, singkong, talas, sagu dan lainnya. Konsep pangan lokal yang dikelola dengan prinsip Happy natural radiant atau HanaRa sudah berkembang di Bandung, seperti hotel Mercure dan juga di Rumah Mode sudah menerapkan metode HanaRa dalam pangan lokalnya.
“Cara memanfaatkan pangan lokal sudah paparkan dan diperagakan oleh Dokter Hanson dan karyawan hotel juga sudah dilatih teknik HanaRa. Jadi tamu hotel dan rumah mode yang penasaran untuk top-up stamina tubuh silakan mencoba dan mempraktikanya datang ke Bandung,” ujarnya.
“Inti dari gerakkan konsumsi pangan lokal di perhotelan ini adalah hargai jerih payah petani, konsumsi pangan, cintai produksi dalam negeri dan VIVA Republik Indonesia,” pinta Suwandi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan mengangkat eksistensi pangan lokal masuk ke perhotel sejalan dengan perintah Presiden Jokowi guna memperluas pasar konsumen komoditas pertanian. Dengan demikian, produksi pangan lokal menjadi agenda prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kedepan kita harapkan seluruh hotel dapat menyediakan korner khusus yang menyajikan produk pangan dan minuman lokal khas daerah. Kegiatan ini sudah berlangsung uji coba pada hotel di beberapa daerah dan nantinya akan semakin meluas,” ucapnya.
Menurut SYL, manfaat yang lebih utama adanya kerja sama ini yakni menjadikan pangan lokal tidak hanya untuk kebutuhan makan, namun juga hadirnya intervensi menjadikan pangan lokal untuk stamina tubuh atau kesehatan.
“Kami terus mendorong pangan lokal petani untuk meningkatkan kualitas produk supaya bisa diterima di semua kalangan lapisan masyarakat. Juga meningkatkan teknologi pangan lokal untuk stamina tubuh dan perluas jaringan pangan lokal sampai ke mancanegara,” tuturnya.
Senior VP Operations and Government Relations, Accor Indonesia dan Malaysia, Adi Satria mengapresiasi gebrakan Mentan SYL dalam menaikkan kelas pangan lokal masuk ke perhotelan. Melalui kerja sama ini, hotel Accor Group dapat melanjutkan upaya mendukung program pemerintah terkait Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Gerakan Konsumsi Pangan Lokal dan sinergi ini juga diharapkan mendorong pemulihan pariwisata Indonesia khususnya sektor perhotelan.
“Kami dengan senang hati menyediakan produk pangan lokal pilihan ke hotel kami untuk memberikan variasi pengalaman bersantap yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menyehatkan,” ungkap Adi.
Komentar