Pedomanrakyat.com, Jepang – Korea Selatan dikabarkan mengalami resesi seks.
Rupanya perubahan gaya hidup ini juga terjadi di Jepang.
Kedua negara Asia Timur ini tengah menghadapi resesi seks yakni keengganan seseorang atau suami istri memiliki anak atau hanya ingin memiliki sedikit anak.
Baca Juga :
- Mees Hilgers Minta Maaf Absen Bela Indonesia vs Jepang dan Arab Saudi: Butuh Waktu Pulih dari Cedera
- Siap Tempur Lawan Jepang dan Arab Saudi, Maarten Paes Beri Pesan Suporter Timnas Indonesia: Waktunya Senang-senang
- Kasus Penipuan Investasi Bodong, Selebgram Palembang Alnaura Buronan Interpol Ditangkap di Jepang
Ada banyak faktor yang membuat masyarakat Korsel dan Jepang merubah gaya hidupnya.
Di Jepang sendiri, para perempuan cenderung tak ingin menikah dan punya anak. Menurut mereka, membesarkan anak membutuhkan banyak biaya.
Tak cuma itu, dilansir dari The Guardian, Senin (28/11/2022) perempuan jepang juga tak ingin mengikuti peran gender konservatif.
Bila memiliki anak, mereka akan dipaksa berhenti bekerja.
Lebih lanjut, tugas mereka akan lebih banyak di rumah untuk melakukan pekerjaan rumah tangga serta mengasuh anak.
Pemikiran seperti ini sudah tertanam pada perempuan muda, termasuk para mahasiswi.
Salah satu mahasiswi Jepang di Tokyo bernama Nao Iwai mengungkapkan ia enggan punya anak setelah melihat kakaknya kesulitan mengurus anak. Ia takut menjadi ibu.
“Dulu saya pikir saya akan menikah pada usia 25 tahun dan jadi seorang ibu pada usia 27 tahun,” katanya.
“Tetapi ketika saya melihat kakak perempuan tertua saya yang memiliki anak perempuan berusia dua tahun, saya takut punya anak,” imbuhnya.
Iwa juga menjelaskan situasi rumah tangga orang Jepang. Bila perempuan memiliki anak, laki-laki atau suaminya akan bekerja sementara mereka harus beralih menjadi ibu rumah tangga.
“Saya hanya merasa kesulitan untuk membesarkan anak secara finansial, mental, dan fisik,” kata dia.
Komentar