Selain itu, kondisi ini juga makin diperparah penghentian pasokan bahan bakar ke Gaza oleh Israel.
Banyak korban luka yang ada di rumah sakit memerlukan generator oksigen bertenaga listrik. Apabila permasalahan ini tidak segera ditangani, jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.
Baca Juga :
- Pengadilan Kriminal Internasional Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Yoav Gallant!
- Politikus Israel Sebut Benjamin Netanyahu Pembunuh Berantai di Sidang Parlemen, Lahir dari Keluarga Muslim
- Israel Bombardir Rumah Warga di Beit Lahiya Gaza, 26 Orang tewas, 59 Masih Terjebak di Reruntuhan
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangannya menuturkan bahwa pihaknya telah mengirimkan pasokan medis yang cukup untuk 2 ribu pasien. Namun, menurutnya jumlah tersebut masih sangat jauh dari cukup.
Bantuan ini nantinya mencakup obat-obatan trauma untuk merawat korban luka, obat-obatan untuk penderita diabetes, kanker dan penyakit kardiovaskular. Selain itu, WHO juga akan mengirimkan pasokan kesehatan penting lainnya untuk memenuhi kebutuhan 300.000 orang, termasuk untuk wanita hamil.
Rencananya bantuan-bantuan tersebut akan masuk ke Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah di Mesir.
WHO menuturkan bahwa Israel tidak akan melakukan blokir masuknya air, makanan, dan obat-obatan ke Gaza. Namun Tedros mendesak agar Israel tidak menahan pasokan bahan bakar yang diperlukan untuk listrik.
Komentar