Pedoman Rakyat, Jakarta – Penolakan masyarakat dengan cara unjuk rasa terkait Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di pelbagai daerah belakangan ini, tak terbendung.
Tidak banyak dari unjuk rasa mereka dalam satu daerah mampu menemui pejabat setempat. Baik dari pemerintah maupun dari DPRD.
Dari pantauan, untuk level kepala daerah provinsi atau gubernur, baru dua yang terekspose menemui massa. Keduanya adalah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca Juga :
Keduanya menemui massa dengan cara berbeda. Ganjar Pranowo mendatangi demonstran yang diamankan di Mapolrestabes Semarang karena diduga merusuh saat berlangsung unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja.
Ganjar tiba di Mapolrestabes Semarang, Rabu (7/10) malam, dengan mengenakan jaket, topi, dan masker.
Saat ditanya Ganjar, buruh yang diamankan mengaku ikut unjuk rasa karena takut tidak diberi pesangon ketika di-PHK.
Sementara di tempat lain, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menemui aksi massa buruh dan mahasiswa tolak omnibus law UU Cipta Kerja di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (8/10).
Sekitar pukul 14.10 WIB, pria yang akrab disapa Kang Emil itu keluar dari kantor Pemerintahan Provinsi Jabar itu.
Ia terlebih dulu beraudiensi dengan perwakilan buruh di Gedung Sate.
Dalam suasana massa berkerumun, Emil mendatangi massa. Ia diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil audiensi buruh dengan Pemprov Jabar.
“Saya menerima aspirasi dari perwakilan buruh, ada 10 orang. Bagaimanapun kondisi kita, aspirasi itu harus didengarkan secara seksama dan baik-baik,” ungkap Kang Emil.
“Hasil audiensi itu didapati kesimpulan bahwa pada dasarnya buruh memahami klaster-klaster pembahasan lainnya, tetapi di bab perlindungan buruh ternyata banyak sekali poin-poin yang dianggap merugikan,” tutupnya. (zul)

Komentar