Pedomanrakyat.com, Makassar – Bupati Kabupaten Sidrap Periode 2024-2029, Syaharuddin Alrif menargetkan produksi gabah kering di Bumi Nene Mallomo naik 650 ribu ton per tahun.
Hal itu disampaikan Syaharuddin Alrif saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan Provinsi Sulawesi Selatan 2025.
Dipimpin langsung Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan di Ruang Tudang Sipulung Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (17/01/2025).
Baca Juga :
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan sejumlah wakil menteri, Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry.
Para bupati dan wali kota se Sulsel, para kepala dinas OPD Pemprov Sulsel, dan seluruh kepala daerah terpilih 24 kabupaten kota se Sulsel.
Syaharuddin Alrif menegaskan bahwa target tersebut tentunya untuk mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto.
Apalagi, Presiden Prabowo meyakini target swasembada pangan yang direncanakan dalam empat tahun dapat tercapai lebih cepat dari yang diharapkan.
Kepada Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Syaharuddin Alrif mengutarakan bahwa Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) memiliki sawah 52.227 hektare.
Di mana setiap tahunnya menghasilkan gabah kering panen (GKP) atau gabah kering giling (GKG) sebanyak 480 ribu ton per tahun. Dengan angka rata-rata hanya panen 5,5 ton per hektare.
“Itu bupati lama, data 2024. Target saya untuk musim tanam dan tahun 2025, gabah kering panen naik 650 ribu ton per tahun,” sebut Syaharuddin Alrif.
Sekretaris DPW Partai NasDem Sulsel ini berterimakasih atas dukungan dari Menteri Pertanian Andi Sudirman Sulaiman. Khususnya dalam hal pendistribusian pupuk yang sudah lancar.
“Pupuk sudah lancar. Bertambah dua kali lipat. Oplah lahan sudah juga ditambah. Cetak sawah sudah ditambahkan. Jadi target kami 650 ribu ton per tahun untuk berkontribusi membantu swasembada pangan 2025,” terang Syahar– sapaan akrab mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel dua periode ini.
Lebih jauh, Syaharuddin Alrif berharap adanya support atau dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Gubernur Sulsel dalam hal irigasi. “Karena kekurangan kami sedikit diirigasi airnya. Kalau ini sempurna, Insyaallah pasti produksi naik,” ujarnya.
Syaharuddin Alrif bercita-cita melampaui capaian produksi sawah Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone. Padahal, kata dia, Kabupaten Sidrap duluanya nomor satu dalam hal produksi sawah.
“Sekarang dilampaui sama Soppeng dan Bone. Sekarang Sidrap nomor tiga. Tapi, sabar, nanti saya lampaui semua. Tolong Pak Menteri Pekerjaan Umum irigasi kami dan sungai,” tandasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan menekankan pentingnya peran Sulawesi Selatan dalam upaya pemerintah pusat untuk meningkatkan produksi pertanian nasional.
“Sulawesi Selatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya pemerintah meningkatkan produksi pertanian. Rakor pangan ini menghadirkan seluruh pemangku kepentingan pemerintahan, sehingga pembangunan sektor pertanian pangan di Sulsel dapat diakselerasi,” tegas Zulhas–akronim Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto meyakini target swasembada pangan yang direncanakan dalam empat tahun dapat tercapai lebih cepat dari yang diharapkan.
Keyakinan tersebut disampaikan Prabowo dalam Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia (Munas Kadin), yang diadakan di Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta, pada Kamis (16/1/2025).
“Target kita semakin jelas. Swasembada pangan kita rencanakan dalam waktu 4 tahun, namun ternyata kita akan terkejut karena jauh sebelum 4 tahun, kita sudah mencapai swasembada pangan,” ujar Prabowo.
Presiden Prabowo mengungkapkan pemerintah sudah bergerak cepat untuk melaksanakan program-program yang telah dicanangkan, khususnya yang tertuang dalam Asta Cita.
Terkait swasembada pangan, pemerintah terus mengimplementasikan berbagai strategi, termasuk melalui pengembangan food estate dan pertanian modern untuk memastikan tercapainya target tersebut.
Komentar