Indef: Dukung Substitusi Industri Pangan Gandum dari Bahan Baku Lokal

Muh Saddam
Muh Saddam

Sabtu, 13 Agustus 2022 12:51

Ilustrasi (F-Int)
Ilustrasi (F-Int)

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Tauhid mendukung kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperkuat subtitusi pangan lokal sebagai pilar kekuatan bangsa Indonesia.

“Saya mendukung kebijakan tersebut (diversifikasi pangan lokal) karena sangat bagus untuk memperkuat ketahanan pangan kita. Tapi menurut saya kalau dijadikan pengganti dalam skala besar (industri) perlu ada sosialisasi yang masif dari pemerintah,” ujar Tauhid, Jumat (12/8/2022).

Menurut Tauhid, diversifikasi pangan seperti sorgum dan sagu sangat bagus untuk mengurangi ketergantungan pangan utama seperti beras. Namun, itu semua perlu kajian yang komprehensif, harus menghitung berapa besar pangsa pasar dan kebutuhanya.

“Kalau sekedar bisa karena bagian dari tepung tepungan, misal gandum saya yakin bisa. Cuma testing pasarnya harus dilihat kembali berapa persen subtitusinya. Kenapa? karena marketnya kita belum tahu dan tren penggunaanya untuk apa saja,” katanya.

Menurut International Food Policy Research Institute (IFPRI), sepanjang Juni 2022, beberapa negara seperti Rusia, India, Serbia, Mesir, Afghanistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Kosovo menjalankan kebijakan restriksi ekspor, baik berupa pelarangan, izin, dan atau pajak ekspor terhadap komoditas tertentu.

Salah satu komoditas yang dibatasi itu adalah gandum. Langkah ini diambil untuk tetap menjaga stabilitas pangan di negara mereka masing-masing.

Seperti diketahui, kebutuhan gandum nasional selama ini masih didatangkan dari luar negeri sehingga Indonesia tercatat menjadi salah satu negara dengan nilai impor gandum tertinggi di dunia. Kondisi ini tentu menjadi perhatian besar pemerintah. Ditambah, gandum sampai saat ini masih sulit dibudidayakan di Indonesia.

Namun peluang pengembangan substitusi industri pangan berbahan dasar gandum dengan sorgum atau yang lainnya menurut Tauhid sangat besar.

Sebagai program jangka panjang, upaya ini harus mendapatkan perhatian khusus dan keterlibatan banyak pihak.

“Substitusi gandum untuk kebutuhan industri pangan ini memang harus diakui memang sulit. Tapi dalam waktu jangka panjang bisa diupayakan,” pungkas Ahmad Tauhid.

 Komentar

Berita Terbaru
Politik20 Oktober 2024 14:23
Andi Sudirman Kenakan Baju Adat Toraja di Rapat Paripurna 355 Tahun Sulsel
Pedomanrakyat.com, Makassar – Gubernur Sulawesi Selatan Periode 2021-2023, Andi Sudirman Sulaiman mengahdiri Rapat Paripurna dalam rangka 355 Ta...
Politik20 Oktober 2024 09:42
Warga Membludak Hadiri Kampanye Irwan-Sudirman, Aan Anugrah: Ini Menunjukkan Kemenangan Kita di Pilkada Pinrang
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Ribuan Masyarakat antusias dan bersemangat menghadiri kampanye dialogis bersama calon Bupati dan wakil Bupati Pinra...
Daerah19 Oktober 2024 23:59
Kampanye di Panaikang, Kanita Kahfi: Saya Pasang Badan untuk Kelompok Disabilitas
Pedomanrakyat.com, Bantaeng – Pasangan calon Bupati Bantaeng nomor urut dua, DR Ilham Azikin – Nurkanita M Kahfi makin massif melakukan so...
Daerah19 Oktober 2024 23:54
Paslon 02 IAKAN Bantaeng Komitmen Lanjutkan Program Seragam Sekolah Gratis hingga SMA Plus Beasiswa Kuliah
Pedomanrakyat.com, Bantaeng – Pasangan cabup-cawabup Bantaeng 02, Ilham Azikin-Kanita Kahfi (IAKAN), berkomitmen melanjutkan pembangunan sumber daya...