Pedoman Rakyat, Makassar – Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, menjawab pertanyaan seputar vaksin mandiri atau vaksin berbayar, seperti disebutkan dalam RAPBN tahun 2022.
Menurut Sri Mulyani, anggaran untuk vaksin akan mengikuti perkembangan dari pandemi.
“Dalam RAPBN memang disebutkan kemungkinan adanya vaksin mandiri. Namun kita tetap mencadangkan anggaran untuk pengadaan vaksin yang besarnya masih cukup siginifikan sebesar 35 hingga 36 triliun rupiah. Artinya, vaksin masih akan mengikuti kebijakan perkembangan situasi. Kalau masih dalam kondisi wabah dan untuk memenuhi herd immunity, kita akan penuhi dari APBN. Dan itu gratis,” papar Menteri Keuangan saat menyampaikan realisasi APBN bulan Juli 2021 di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga :
Tapi jika terjadi perubahan pandemi menjadi endemi dan memunculkan kebutuhan mereka yang akan melakukan booster, tambah Sri Mulyani, akan dibuka kemungkinan vaksin mandiri.
“Pak Menteri Kesehatan nanti yang akan menentukan merek nya apa saja. Namun kita berharap tahun depan kita sudah dapat memproduksi Vaksin Merah Putih. Termasuk yang ada di pengadaan pemerintah dari kita sendiri, untuk menambah Vaksin Merah Putih tadi,” ucap Sri Mulyani.
Pembahasan vaksin apa yang dibuka menjadi vaksin mandiri dan vaksin apa yang gratis, lanjut Menkeu, juga akan melibatkan BPJS.
“Termasuk soal berapa harganya, nanti Pak Menkes yang akan menentukan. Yang jelas, meski vaksin mandiri dan berbayar, harganya akan ditentukan oleh Kementerian Kesehatan,” pungkas Sri Mulyani.
Komentar