BPTU-HPT Pelaihari merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berdiri sejak tahun 1978 dan bertujuan mendorong ketersediaan bibit ternak unggul berskala nasional. Saat ini BPTU-HPT Pelaihari tengah mengembangkan beberapa varietas ternak unggulan, di antaranya: Itik Mojosari, Itik Alabio, Itik PMP, Kambing PE, dan Sapi Madura. Produksi ternak tahun ini telah mencapai 270 ribu ekor itik, 370 ekor kambing, dan 26 ekor sapi.
Selain mengembangkan dan mendistribusikan ternak, BPTU-HPT juga mendistribusikan Hijauan Pakan Ternak baik berupa rumput maupun leguminosa. Selama tahun 2023 BPTU-HPT Pelaihari juga sudah menghasilkan PNBP senilai Rp3 Miliar. Jan S. Maringka mengapresiasi kinerja BPTU-HPT Pelaihari,
“Bibit ternak unggul merupakan salah satu pilar ketahanan pangan, kontribusi BPTU-HPT Pelaihari sangat krusial guna memastikan stok pangan di Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan tetap terjaga. Karena itu Itjen hadir di sini untuk menjamin program-program pertanian yang dilaksanakan berjalan efektif dan efisien” ungkap Maringka.
Dalam kegiatan tersebut Maringka juga memberikan arahan kepada seluruh pegawai. Maringka mengharapkan para pegawai dapat melaksanakan tugas dan fungsinya, sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.
Jan S. Maringka menyampaikan, “semangat jaga pangan harus dimiliki semua pegawai, karena Kementerian Pertanian termasuk BPTU-HPT merupakan garda terdepan ketahanan pangan.”
Kalimantan Selatan memiliki potensi yang tinggi di bidang peternakan. Untuk mengembangkan potensi tersebut, pada tahun ini Kementerian Pertanian telah mengalokasikan bantuan pemerintah senilai Rp10,9 Miliar, bantuan pemerintah tersebut di antaranya berupa bantuan untuk Inseminasi Buatan (IB), pembangunan gedung, penyediaan bibit ternak, pengadaan alat pengolahan, pengadaan nitrogen cair, dan pengembangan padang penggembalaan. BPTU-HPT Pelaihari juga senantiasa mendukung produksi ternak dengan memberikan layanan jasa edukasi dan produk ternak untuk masyarakat.
Diharapkan dengan dukungan ini, masyarakat akan terdorong untuk berpartisipasi dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Komentar