Pedoman Rakyat, Surabaya – Nama wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini semakin santer kuat disebut menjadi Menteri Sosial. Risma, sapaan dekatnya, pun bersedia selama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan.
Jabatan mensos diketahui kosong usai Juliari P. Batubara yang juga kader PDIP terciduk operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kalau saya mendapat perintah dari Bu Mega, ‘Bu Risma kamu jalan’, aku baru jalan. Tapi bukan aku yang minta. Kalau aku yang ingin aku takut itu, karena sekian juta warga tergantung pada bantuan tadi,” ujar Risma dilansir CNNIndonesia, Rabu (16/12/2020).
Baca Juga :
Risma mengaku takut mengisi kursi kosong mensos karena tugas berat yang harus diemban. Ia tak berani memikirkan bahwa dirinya bakal mengisi posisi tersebut.
Tugas berat yang dimaksud Risma adalah banyaknya warga Indonesia yang bergantung pada anggaran mensos, salah satunya melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
“Coba berapa orang di Indonesia ini sangat tergantung dari Mensos. Karena sekian orang menggantungkan, mulai bantuan, PKH, atau apa, kan pasti berat,” ucapnya.
Salah satu permasalahan dalam penyaluran bantuan, kata Risma, yakni terletak pada data penduduk yang berhak. Mensos, kata dia, harus bertanggung jawab dan tidak boleh salah.
“Misalkan masalah data, kan tidak mudah, kita mesti cari data klir, yang betul. Kalau aku salah kan bahaya sekali, aku harus mempertanggung jawabkan kepada tuhan, gimana?,” katanya.
Sebelumnya, Kabar Risma bakal ditunjuk menjadi menteri sosial pertama kali diutarakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya Yusuf Lakaseng. (adi)
Komentar