Pedoman Rakyat, Jakarta – Presiden Indonesia Joko Widodo, mengeluarkan pernyataan resmi terkait aksi kekerasan Israel terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa. Jokowi menegaskan, kekerasan terhadap warga Palestina ini tidak boleh diabaikan.
“Pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan,” kata Jokowi di akun twitternya, Senin (10/5/2021).
Jokowi pun menegaskan Indonesia mengutuk kekerasan terhadap warga Palestina tersebut. Serta mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak.
Baca Juga :
“Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel. Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina,” demikian Jokowi.
Bentrokan sempat terjadi pada Sabtu malam kemarin ketika warga berkumpul di Masjid Al-Aqsa untuk beribadah malam suci Lailatul Qadar. Adapun 80 orang mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut dengan 14 di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.
Menurut keterangan saksi mata, bentrokan terjadi ketika para pemuda pemudi Palestina mencoba menerobos barikade Israel di kota tua Yerusalem, tak jauh dari Masjid Al-Aqsa. Mereka melempari batu dan petasan ke arah polisi yang kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata serta water canon ke arah warga.
“Mereka tidak ingin kami berdoa (di Masjid Al-Aqsa). Tiap hari ada saja pertarungan, kerusuhan, masalah. Lihat bagaimana cara mereka menembak kami? Bagaimana kami akan hidup?” ujar salah satu warga Palestina di lokasi kejadian, Mahmoud al-Marbua, Minggu, 9 Mei 2021.
Kerusuhan semalam diyakini sebagai kelanjutan dari insiden di Masjid Al-Aqsa pada Jumat kemarin. Sepert diberitakan sebelumnya, insiden di hari Jumat dipicu oleh rencana Israek menggusur warga Palestina yang tinggal di permukiman Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Padahal, warga Palestina tinggal secara resmi di sana karena masuk dalam bagian Palestina.
Komentar