Jusuf Kalla Sebut Megawati Presiden Paling Demokratis: Tidak Pakai Aparat pada Pilpres 2004 walaupun Bisa karena Incumbent

Nhico
Nhico

Minggu, 24 November 2024 15:26

Jusuf Kalla dan Megawati.(F-INT)
Jusuf Kalla dan Megawati.(F-INT)

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau karib disapa JK menyebut bahwa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri adalah politikus yang sangat objektif dan demokratis.

Hal itu dikatakan JK berkaca pada pengalamannya saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 dan 2014.

JK mengatakan, pada Pilpres 2004, Megawati sebagai Presiden mempersilakannya yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) mengundurkan diri dan ikut berkontestasi sebagai calon wakil presiden (capres).

Padahal, Megawati saat itu juga maju sebagai calon presiden (capres) inkumben berpasangan dengan Hasyim Muzadi.

“Beliau bilang, silahkan. Tapi saya kasih surat sehingga beliau selalu mengatakan saya itu punya etika, bahwa saya minta izin dengan baik-baik,” kata JK dalam Podcast bertajuk “Ruang Sahabat” dikutip dari YouTube Mahfud MD Official, Minggu (24/11/2024).

“Jadi, walaupun saya lawan tetap punya hubungan. Itu saya hargai betul sebagai sangat demokratis beliau. Kita bukan memuji tetapi kenyataannya. Kita hargai itu,” ujarnya melanjutkan.

Tak berhenti sampai di situ, JK menyebut bahwa Megawati tidak menggunakan kekuasaan yang ada padanya sebagai Presiden untuk mengerahkan aparat guna memenangkan Pilpres 2004.

“Tidak memakai aparat, sama sekali tidak pakai aparat. Walaupun beliau bisa memakai aparat karena dia inkumben tetapi dia tidak pakai aparat. Jadi, kita hormati beliau walaupun kalah tapi kalah dengan kesatria,” katanya.

JK menyebut bahwa Megawati selaku Ketua Umum PDI-P yang menentukan dirinya sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo (Jokowi).

Menurut JK, dia tidak pernah meminta agar bisa maju sebagai cawapres. Tetapi, Megawati saat itu memintanya bertanggung jawab karena yang membawa Jokowi dari Solo ke Jakarta adalah dirinya.

“Saya tidak pernah ketemu Ibu Mega. Hanya terakhir dia undang bahwa karena Pak Jokowi kan saya yang bawa dari solo ke Jakarta, dari menjadi wali kota menjadi Gubernur DKI, saya yang ngatur kan, Pak Jokowi terima beres saja kita yang selesaikan,” ujarnya.

“Setelah mau pencalonan, Ibu Mega tiba-tiba minta saya untuk jadi cawapres karena (dibilang) ‘Pak JK yang tanggung jawab ini, Pak JK yang paling senior punya pengalaman. Pak Jokowi kan belum ada pengalaman jadi harus bapak dampingi karena bapak yang bawa’. Jadi, ya karena itu saya terima tanpa negosiasi tanpa apa langsung saja,” katanya lagi.

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah02 November 2025 23:30
Hadiri Haul KH. Abdul Aziz Rajmal, Wabup Puspawati Ajak Teladani Nilai Keikhlasan Sang Ulama
Pedomanrakyat.com, Lutim – Wakil Bupati Luwu Timur, Hj. Puspawati Husler didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Masdin, AP. menghadiri...
Daerah02 November 2025 22:26
Wabup Sinjai Hadiri Pelantikan dan Raker KMS UNM
Pedomanrakyat.com, Makassar – Wakil Bupati Sinjai, A. Mahyanto Mazda menghadiri Pelantikan dan Rapat Kerja (Raker) Kesatuan Mahasiswa Sinjai Uni...
Daerah02 November 2025 21:30
Reses di Bantimurung, Taufik Malik Disambut Antusias Warga: Dari Jalan hingga Perahu Jadi Aspirasi
Pedomanrakyat.com, Maros – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Fraksi NasDem, Muh. Taufik Malik, melaksanakan reses masa sidang I tahun ...
Metro02 November 2025 20:28
Wali Kota Munafri Dukung Pembinaan Usia Dini di Grassroots Football Festival
Pedomanrakyat.com, Makassar – Semangat sepak bola kembali bergelora di Kota Makassar. Ratusan anak dari berbagai sekolah sepak bola (SSB) di Sul...